Pantai Popoh dan Kesasar mencari pabrik Kacang Sanghai


Capek sehabis jogging sore di Klothok masih terasa, sehabis subuh nerusin tidur sampai jam 8.30. Entah kenapa, langsung saja muncul ide untuk pergi ke pantai. Ya wes, niat ini langsung saya utarakan ke istri. Alhamdulillah, dia setuju.

Setelah siap-siap, jam 9 kita berangkat. Awalnya mau berangkat ke Pantai Tambakrejo, Blitar namun karena perhitungan jarak dialihkan ke Pantai Popoh, Tulungagung. Perjalanan keluar dari kota Kediri menuju Tulungagung lancar. Perut mulai rewel karena memang belum sarapan dari pagi. Kalau ke arah Tulungagung, mantabnya makan di aneka bothok/pepes. saya pesen yang jerohan, istri pesan udang. Setelah kenyang perjalanan dilanjutkan.

Sampai di jembatan Ngujang, terlhat hanya beberapa monyet yang ada di jembatannya. Sempat bingung setelah melewati perempatan jalur bus atau perempatan Mayor sujadi (CMIIW). Seingat saya, habis itu ketemu pertigaan ambil kanan, namun motor saya arahkan lurus saja, mengikuti papan petunjuk.

Masuk kecamatan Boyolango, mata terbelalak akan keindahan alamnya. jalan desa yang lurus, membantang di tengah sawah, menuju areal perbukitan hijau. Ingin rasanya mengambil foto, tapi nanti sajalah sewaktu ppulang biar gak kelamaan.

Setelah mentok, belok kanan sampai di perempatan, kembali bertemu jalur utama jalur ke Popoh. Sempat bingung di pertigaan Pasar Campurdarat, walau ada GPS terpasang saya tetep bertanya ke penduduk setempat (Ganggu Penduduk Setempat).hehe. Ambil arah ke kiri, mengikuti jalur utama, mulai terlihat sentra batu marmer, bener nih jalannya (memori kembali terbuka).

Jalanan ke Pantai Popoh lumayan bagus, walau ada beberapa jalan rusak semasuk Desa Gamping dan Desa Besole. Alhamdulillah, mulai masuk gerbang ke Popoh. Kemudian, menyusuri jalanan berkelok di perbukitan. Terhampar pepohonan jati di kanan dan kiri jalan, terlihat juga petani yang memanen jagung.

Ahayyy, laut lepas sudah mulai terlihat, sayang sekali, karena lebatnya pohon, pandangan mata tak bisa lepas melihat teluk Popoh yang membiru. Setelah membayar Rp.3000,-/orang dan rp.1000,-/motor (jadi saya mbayar Rp.7000,-) motor mulai menyusuri jalanan sempit turun ke Pantai.

Pio parkir di dekat pendopo. Rameeeee sekali. Setelah muter-muter melihat toko souvenir dan sholat, kami duduk menghadap pantai. Romantiss, sambil makan es drop.wekekekek.. kayak anak muda aja nih. Kami mulai membicarakan pantai Popoh yang terlihat semakin lama semakin jorok dan terlihat tidak terawat. Bagaimana juga menurut anda yang seringkali kesana? adakah perbedaannya dari Popoh yang dulu dengan sekarang?

Waktu menunjukkan pukul 13.00, istri saya ngajak buat berburu kacang sanghai di Ngunut. si Pio diarahkan menyusuri jalan sebelah barat, jalur berbeda dengan jalur masuk yang tadi.

Dari kota Tulungagung, Scorpio menuju arah timur/ arah ke Malang. Sampai pasar Ngunut, motor dijalankan pelan, maklumlah kami belum tahu dimana nyarinya tuh kacang shanghai. Tanya ke penduduk sekitar akhirnya kami diarahkan untuk masuk jalan kecil, yang menurut kami pantasnya disebut gang. Terhitung beberapa kali kami bertanya untuk menemukan lokasi tepat pabrik Suling Mas.

Sayang sekali, pabriknya sudah tutup. Kalau boleh saran, mbok ya’o dikasih Baliho besar penunjuk buat kita-kita para pemburu kkuliner ini biar tahu arah ke pabriknya. Atau setidaknya, pemerintah setempat menyediakan papan petunjuk. malah lebih bagus ada kios besar sebagai tempat jujugan untuk mencari oleh-oleh khas Ngunut ini.
Bagi anda yang ingin juga hunting, baiknya jangan malu bertanya daripada kesasar.

Setelah kecewa, kami lanjutkan menikmati kota Tulungagung. Sewaktu mau nongkrong hunting kuliner di depan Stasiun, lah kok sudah berubah. Ya wes, akhirnya kamipun pulang.

Oh ya untuk BBM, saya menghabiskan Rp.30.000,- buat isi si Scorpio dengan jarak perjalanan 176Km.

This entry was posted in adventure, GPS, hobbies, kritik, kuliner and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

21 Responses to Pantai Popoh dan Kesasar mencari pabrik Kacang Sanghai

  1. andhi_125 says:

    yo mesti kesasar…wong sanghai di cina mas :mrgreen:
    (mlayu disik sing banter…. 😆 )

    Like

  2. raiderobie says:

    terakhir kesana tahun lalu pas pulang kampung, lumayan awut awutan daripada dulu pas saya masih kecil. Dulu kan yang ngelola pabrik rokok retjo pentung mas. Pabrike kolaps ya udah nggak terawat. satu lagi yang dikelola retjo pentung namanya retjo sewu, di sekitar situ juga

    Like

  3. Yoshi says:

    pantai popoh kotor banget.
    lek teko blitar enak nang balekambang ae bro.

    Like

  4. Wis suwi gak turing neng pantai….

    Salam kenal maz bro…

    Nitip tontonan ya:
    http://www.youtube.com/watch?v=oeU3tvKAzvQ => Speed Climbing

    Thanks.

    Like

  5. galih says:

    itu depan rumahku tepat fotonya,, yg ada tulisan hati2 bnyak anak kecil itu.. silahkan mampir lain kali mas kalo lewat lagi ya

    Like

  6. Farhan says:

    Mending ke Prigi aja kalo nyari pantai, bersih tapi puanas e minthak ampun..!

    Like

  7. lukmanpuji says:

    Salam kenal dari saya lukman puji

    Kebetulan saya tinggal di Ngunut, bila masih minat sama oleh2 khas ngunut, masih ada lho pak, tapi pabriknya bukan suling mas

    Silahkan kirim email, semoga hoby touringnya lancar..

    Like

  8. bejo says:

    pantae sine bang jg bagus,
    salam kenal dri saya:

    Like

  9. imam says:

    tahun lalu aku juga kesana , masih alami , syang gk ada sinyal sat0 pun

    Like

Leave a comment