Ider ke Hutan Bojonegoro


Waktu sudah lewat dari yang direncanakan yaitu jam 6.00 pagi. Yach, namanya masih bujang, apa-apa ya disiapin sendiri. :mrgreen:

Hutan Dander

Hutan Dander

Jam 7 tet. Ane sudah memakai jaket kulit coklat, berpelindung dada, memakai ransel Eiger kesayangan namun nggak make protector (luculah..wong atene mangkat kerja), tiak lupa helm full face, sarung tangan dan masker hidung. Si Pio mulai digeber perlahan ke arah Jombang. Lewat depan kantor, satpamnya pada bengong :shock:, loh..kok bablas?? padahal lalu lintas sudah di stop biar ane lancar masuk kantor.wakakakk.. 😆

Pio @ Hutan Temayang

Pio @ Hutan Temayang

Sampai di Jombang ane isi Premium ron 80 Rp.20.000,-saja. Dengan asumsi bahwa Pertamax masih ada separuh.

Mencoba menikmati sesantai mungkin jalur jombang-ploso-babat-bojonegoro yang penuh goyangan. Maklum, sudah sejak bulan Juli 2010 kemarin, ane sementara naik panther bila Touring ke Bojonegoro, ngeman Pio ane.

Jam 9 sudah nyampek di Desa Mlinjeng. setelah beberapa kali tanya dan inguk-inguk sawah. akhirnya ketemu juga lahan yang dicari. Pio diparkir pinggir galengan yang berumput. Setelah sekitar 15 menit ngobrol dengan petani dan cek tanaman, meluncur ke Desa Kayulemah.

Membelah hutan Dander

Membelah hutan Dander

Karena lokasi sawah di Kayulemah jauh dari jalan raya, Si Pio ane ajak masuk ke hutan jati. Lhadalah… sewaktu pulangnya motor ane bener2 stoppie, eh berhenti mak kletek roda depannya. Ternyata banyak Lumpur yang nempel di roda dan akhirnya nyumpel di spatbor depan. walhasil, bongkar dulu spatbor depan. 😡

Khawatir dengan cipratan lumpur-lumpur dari ban yang dapat mengganggu pengendara lain di belakang ane, dan licinnya jalanan berkapur. Ane menggeber pelan si Pio menuju Sambongrejo. Sempet beberapa kali hampir jatuh akibat licinnya jalanan yang habis diguyur hujan di Kec.Sumberejo ini.

Jam11.30. Istirahat dulu di rumah petani. Makan, Ngopi, ngrokok sambil ngobrol-ngobrol.  jam 12.30 sholat dhuhur plus jama’ dengan ashar. Habis itu masang lagi spatbor depan si Pio trus pamit untuk melanjutkan perjalanan ke Dander.

Jalanan di dander terlihat basah, sisa hujan. Okelah, ane terus melaju ke arah temayang. Beberapakali berhenti untuk inguk-inguk ke dalam lokasi hutan dan areal persawahan. Maklumlah, ane dapat target gede-gedean dari Big Bos neh.

Setelah puas survey, si Pio mulai membelah hutan jati di Kecamatan Temayang, Bojonegoro yang tembus ke Wilayah Nganjuk. Ane sempatkan ngerekam lewat videocam. Namun sayang, gak bisa dilihat karena kameranya goyang-goyang. 😕

via Waduk Pacal

via Waduk Pacal

Seger, puas dan rileks melewati jalan di tengah hutan yang sepi namun mulus tersebut. jalanannya berkelok-kelok degan turunan dan tanjakan tajam. Mirip dengan jalan via Pasrepan kemarin. cukup nggeber di kecepatan 80-100 kpj saja.

16.00. Sudah mulai masuk Nganjuk, ane terpaksa berhenti sebentar untuk memakai rain gear. Beres, kembali si Pio membelah jalanan menuju kota Pare.

Alhamdulillah, 18.00 si pio dan ane sudah masuk garasi.

This entry was posted in adventure, bojonegoro, Nganjuk, scorpio, work. Bookmark the permalink.

21 Responses to Ider ke Hutan Bojonegoro

  1. Dani Ramadian says:

    Pertama…
    mblakrak terusss…

    Like

  2. mung ngiri… Sumberejo.. iki Malang? nek kok Mergan ngliwat Unmer udu yo? Kulon Mergan ?

    Like

  3. Maskur® says:

    wah masih berlanjut turingnya…………………keteokke nyenengkeh…

    Like

  4. martini says:

    koyone suzy ts luwih mak-nyoossss!!…rasah nganggo acara nyopot slebor…

    Like

  5. Darmawan says:

    ijol trail yuuk, suzu ts jg gak apa2 hahaha, blom nyoba ke gondang -sekar mas? Dahsyat medan nya apalagi hujan cocok maen lumpur :mrgreen:

    Like

  6. raiderobie says:

    ini timing waktune beda jauh mas sama artikel sebelume? opo ncen tiap hari mblakrak ke bojonegoro

    Like

  7. ridertua says:

    opo kuwi pijet do gado 🙂 hayoh………
    ganti KLX aja om….

    Like

  8. Pingback: Baby KLX wannabe alias Ngidam motor Trail | Touringrider's Blog

Leave a comment