Jam 10.00 saya dan istri, dari Lirboyo meluncur ke arah Blitar via RS. Baptis Kediri belok ke selatan. Jalan raya Kandat siang itu cukup padat oleh truk-truk pengangkut tebu, ditambah lagi dengan adanya truck gandengan. Dengan hati-hati saya menyalip satu persatu kendaraan besar tersebut. Sampai di Sambi, arus lalu lintas mulai lengang. Sesekali mengembangkan kecepatan sampai 110 kpj.
10.30, saya mengisi premium Rp.20.000,- atau setara 4.44 liter di SPBU Srengat. Perjalanan dilanjutkan menuju kota Blitar, sambil sesekali melirik peta Kabupaten Blitar, untuk memastikan belokan arah ke Tulungagung.
10.45, saya ambil arah ke kanan menuju terminal barang, kemudian belok kiri untuk kemudian ketemu perempatan traffic light. Di perempatan sempat bertanya kepada warga yang bersebelahan waktu lampu merah tentang arah ke Kademangan.
Memasuki kecamatan Kademangan, setelah Jembatan besar yang saat itu sedang diperbaiki, saya ambil arah ke kiri, sedang arah ke kanan adalah ke Tulungagung.
12.03, saya pun mulai memasuki ibukota kecamatan Kademangan. Terpampang papan penunjuk jalan, lurus untuk arah ke Tambakrejo, Lodoyo dan Pantai serang ke kiri.
Masuk kecamatan Kademangan, jalanan mulai meliuk-liuk, berkelok-kelok dan menanjak seperti jalur Pujon,Malang. Di beberapa titik jalan terdapat lubang dan aspal yang tidak rata.
12.28, sebelum Puskesmas Wonotirto kembali terpampang papan hijau penunjuk jalan. Hati-hati disini kawan, soalnya perempatannya besar dan lumayan ramai.
Jalur Wonotirto, mirip dengan jalur ke Bromo dari arah Pasuruan atau seperti jalur Tosari yang penuh tikungan tajam dan kelokan-kelokan yang menantang. Saya sarankan, bila njenengan kesini untuk menghindari cornering. Selain karena pandangan tidak bebas, kerikil-kerikil dan pasir banyak yang tercecer, bahaya selip pun mengintai. Ciri khas jalanan pedesaan yang deket pantai adalah ramainya truk-truk pengakut hasil pertanian, selalu waspada kawan. Jangan mendahului jika pandangan tidak jelas, karena jurang menganga disebelah jalan.
12.36, berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan dan mengambil gambar. Hamparan landscape alam nan indah terhampar.
12.43. Kembali saya menghentikan laju si Pio. Subhanallah..birunya laut sudah terpampang jelas nun jauh di horison mata.
12.45. Saya mulai memasuki Desa Tambakrejo, dan tentunya pantai Tambakrejo sebentar lagi akan terhampar.
12.50, atau 5 menit kemudian saya dan istri mampir di Masjid setempat untuk melaksanakan sholat Dhuhur dan beristirahat. Sekalian juga ngecheck HP, ternyata ada beberapa sms, miscall dan pesan BBM yang masuk. Oh ya, untuk sinyal Telkomsel dan Indosat sangat penuh di Pantai Tambakrejo ini. Jangan khawatir komunikasi terputus.
14.13, wholaaaa…. Beachhhh.. pantaii… Senangnyaaaa. Lama sekali saya dan Pio tidak merasakan kebebasan menikmati keindahan alam seperti ini. Pio, saya belokkan ke salah satu sudut pantai, namun ternyata di ujung timur ada jalur yang mulus dan penitipan motor. Weleh, akhirnya riding-riding kecil menggaruk tanah pasir, untung nggak nancep bannya si pio.
Pantai Tambakrejo, pantainya lumayan bersih, lebih bersih jika saya bandingkan dengan Pantai Balekambang, Malang. panjang pantainya sedikit lebih pendek daripada pantai Balekambang, dan jelas jauh pendek jika dibandingkan dengan Kuta, Bali.
Pasir putih menggelitik jari jemari kaki saya, istri saya pun menikmati belaian ombak kecil yang berkejaran, walau terkadang ombak Samudera Hindia terlihat besar dan menakutkan. Terlihat beberapa kapal nelayan bersandar, ada yang di pantai ada yang di laut lepas sana.
Semilirnya bener-bener menghipnotis..
Parkiran motor saya pindah ke sisi timur dan dititipkan ke salah satu warung, biar bebas meneruskan menikmati pantai indah ini.
Di sudut timur terdapat kedung/kondang atau sungai kecil yang airnya langsung mengarah ke laut. Alirannya terlindung oleh bukit karst yang gagah menghadang ombak dan angin. Bener-bener tenang sungai kecil itu.
Ada sebuah kapal yang karam, entah berapa lama dia beristirahat disana. Menuntaskan tugasnya mengantar nelayan melaut. tak lupa ambil kesempatan mengambil beberapa gambar dengan istri saya.hehe
Tampak beberapa anak kecil berenang di sungai yang tenang dan jernih tersebut, yang kedalamannya tak lebih dari 50 cm tersebut.
15.30, saya tuntaskan mblakrak ke Pantai tersebut. Dengan asumsi, waktu balik akan sempat untuk mampir ke Makam Bung Karno dan pas mendekati berbuka sewaktu sampai di Kediri. Oh ya, sebelum beranjak, saya sempatkan memotret Kilometer yang sudah saya tempuh. 81 KM jarak pantai ini dari Lirboyo.
wow, honda pio ( helmnya )
LikeLike
wkwkwkwkwkwk…. asyemmm
LikeLike
Pasir putih 😯
Kayak di indrayanti:
LikeLike
Berliburr
LikeLike
setas d blitar tp ora rono…apik
LikeLike
Nggodok gulo
LikeLike
hayah
LikeLike
sip ajib,..mantap 😀
LikeLike
Monggo maen ke blitar
LikeLike
wuihhhh….kasih rute dunk 😀
LikeLike
Bolehhh.. Nanti saya update peta-nya mas heri
LikeLike
woke kang….ditunggu 😀
LikeLike
“12.03, saya pun mulai memasuki ibukota kecamatan Kademangan” >>> dejavu sama “anda memasuki wilayah ibukota kasembon / ibukota ngantang” wkwkwkwkwk…
kiro2 disikan ngendi mas?
LikeLike
Klo dari kediri ya cepetan ke kasembon.
LikeLike
maksude penggunakan kata-kata “memasuki ibukota kecamatan…” iku disik ngendi antara kasembon, ngantang sama kademangan? 😀
LikeLike
Hiyah itu tho. klo dari kediri kasembon duluan, baru ngantang (malang). Lha kademangan itu beda jalur lagi, itu blitar. Makanya sama2 nggak nyambung nih mas.
LikeLike
enak yo iso jalan-jalan, jakrta sumpek
http://sugiyantoblog.wordpress.com/2012/07/27/511/
LikeLike
Ke puncak bro
LikeLike
gak jauh beda pak macet-macet moso ketemu macet lagi, nek enek daerah jowo lak termasuke macet iku jarang banget dadi iso menikmati perjalanan 😀
LikeLike
“LODOYO” itu rumahku, mas bro….mampir dong, dari Kademangan cuma 15menit sampai Rumahku… 😀
LikeLike
Oalah. Ngono mang ndek WA ra ngaku nek arek Blitar.
LikeLike
Wahahaha, lahirnya diBlitar..mas bro!!xixixxi…Domisili SBY… 😀
LikeLike
lebaran pengin kesana ah . . .
LikeLike
Monggo
LikeLike
wiiiih poso2 turing rek 😀
berarti berapa jam dari kediri ke pantai tambakrejo?
LikeLike
Sy nyantai 2,5jam bro Ochim
LikeLike
suwun kang…semoga bisa kesana
masuk list dulu 😀
LikeLike
Sama2
LikeLike
ajiiib kaang….Tambakrejo yang masih Perawaan sampai sekarang…. *subhanAllah
paling seneng kalo kesini pas Hari H+2 ruame puooool pengunjungnya dan minim yang jualan… 😀
LikeLike
Inggih mas. Masih alami
LikeLike
ikannya banyak ndak?
LikeLike
Banyak om..
LikeLike
nuwun 1000mas,sampeyan kok lewat wonotirto kok gak liwat suruh wadang , nggawang lsp. koyoke luwih cedek.
LikeLike
Wah. Dereng ngertos kulo niku.
LikeLike