Geregetan dengan “tak beresnya” Supra yang di handle oleh BeRes Ahass Pelita, saatnya melirik bengkel pinggiran. Seperti biasa serahkan saja ke mas Sapto Pare.
Bongkar dan di cek ternyata vonis mas To sama dengan kecurigaan saya, seputar pelampung. TR kasih tau bahwa evaporatornya baru. Akhirnya diliat lubang venturi tempat evaporator mengatur debit bensin. Di skur pake bor tuner dan dicobakan. Wholaaa… tanpa choke mesin jreeng.. Alhamdulillah
Jumlah Bensin yang terlalu banyak memang malah membuat pembakaran di mesin menjadi tidak normal. Bila sudah terlanjur banjir gitu, TR akhirnya mbuka choke agar udara yang masuk banyak. Yang kita ketahui bahwa bensin yang bercampur udara akan dibakar dan diubah menjadi tenaga kinetik.
Gak selalu bengkel resmi bisa diandalkan.. juga belum tentu Bengkel resmi kualitas pekerjaannya jelek. Itu semua tergantung SDM dan Pengalaman mekanik.
Salam.
panggah tokcer bengkel biasa (ndelok2 tapi)
LikeLike
Panggah Engkong sing tokcer
LikeLike
hayah, ngopi
LikeLike
Loro.wetengku eror. Bar rujakan
LikeLike
choke di On bukannya katup butterfly jd menutup? (sedikit udara)
LikeLike
Gitu ya? Qiqiqi.. gagal paham
LikeLike
wis suwe supraku ra diservis bagian mesin ning ahass.. hampir setaun mungkin.. paling ganti part fast moving seperti kampas, laher roda, karet angkatan.. servis bagian mesin terakhir di tempate mas aziz dohc 6 bulan lalu..
LikeLike
Lha nek aziz asli enak tuning’ane
LikeLike
Pingback: Ventilator Supra 125 Rewel, Bawaan Lahir kah? | Touring, Adventure and Humanity