Blusuk-blusuk Desa Tulungrejo, Ngantang dan sekitarnya

Dari arah Kediri, mobil saya arahkan belok kiri, masuk sebuah gerbang ketika sampai di perempatan Ngantang. Masuk menyusuri jalanan ini mengingatkan ketika TR masih kuliah dulu, pernah suatu waktu lewat jalan ini ketika mudik karena saat itu ada pawai Agustusan, yang menutup hampir seluruh jalan. Bila lurus akan tembus di seputaran Jombok, namun pagi itu TR ada undangan di sebuah desa bernama Tulungrejo, yang masuk wilayah kecamatan Ngantang.

Desa Tulungrejo, Ngantang

Dengan luas wilayah 779,699 Ha dan dihuni sekitar 3687 jiwa, masyarakatnya sebagian berprofesi sebagai petani. Suasana sejuk dan pemandangan lahan pertanian terhampar disekeliling kita. Menurut informasi Desa Tulungrejo ini awalnya terdiri dari Desa Sayang, Desa Jabon, Desa Gagar dan Desa Ganten sejak tahun 1924 diadakan penggabungan dijadikan satu Desa bertempat di Sayang dinamakan Tulungrejo dengan nama Kepala Desa Sumohardjo.Dan untuk desa-desa lainya dijadikan sebagai pedukuan dan bergabung pada kelurahan Tulungrejo. Nama Tulungrejo diambil dari salah satu dukuh yang ada di Desa Sayang yang bernama Tulung, dan atas persetujuan masyarakat dinamakan Desa Tulungrejo.

tulungrejo, Ngantang

Masuk lebih dalam ke utara/ arah gunung, jalanannya semakin menanjak dan sempit. Kelihatannya jalanannya banyak yang hasil swadaya karena dibangun dengan cara COR dan itupun sambungannya terlihat jelas.CMIIW. Geliat pembangunan rumah warganya ramai sekali, beberapa kali sempat melihat rumah yang direnovasi dan dibangun. Sempet terkesima masjid yang mengambang ditas sungai..keren..sayang gak sempet ambil foto.

Setelah urusan di desa ini selesai, TR melanjutkan ke arah waduk Selorejo..

selorejo, waduk

info tambahan dari : http://desatulungrejo.wordpress.com/profil-desa-tulungrejo-2/