Parkir di Wisata Payung Ada Aturan Tak Tertulisnya

Payung Kota Batu

Wisata payung Batu yang terletak di pinggir jalan raya Batu-Pujon menjadi salah satu spot menarik bagi warga sekitar Malang, bahkan saya pernah diceritain sama temen-temen Yamaha and Friends yang rela jauh-jauh dari Surabaya ke Payung hanya tuk sekedar ngopi dan menikmati jagung bakar. Yo’a, jagung bakar adalah menu favorit jika nongkrong disini. Selain itu kita juga bisa melihat indahnya pemandangan kota Batu dari atas dengan kemerlip lampunya.

Dulu sekitaran tahun 90’an banyak berjejer orang berjualan jagung bakar yang dijajakan dengan dinaikkan di sepeda yang dilengkapi payung. Dan itulah kenapa sekarang bernama Wisata Payung. CMIIW. Seiring semakin ramainya spot wisata ini, sekarang sudah banyak sekali berjejer warung jagung bakar yang sudah permanen serta dilengkapi dengan hiburan layaknya cafe, namun masih ada juga yang masih sederhana dalam menyajikannya.

Dalam hal parkir-memarkir kendaraan, ternyata ada aturan tak tertulisnya loh kawan. Jika kita ingin nongkrong, semisal di warung C, maka kita wajib parkir di depannya. Jika parkiran penuh dilarang parkir di depan warung F. Jika mau, ya harus parkir jauh yang tidak pas di depan warung lain. Ini adalah peraturan ta tertulis dimana Tukang parkirnya sudah pasti ngerti dong. Kenapa bisa begitu? hal ini terkait Etika/ Norma di spot wisata tersebut. So, jangan kaget ya jika anda sudah parkir trus masuk warung sebelah kemudian ditegur tukang parkir atau orang disitu..

Semoga bermanfaat..
Ayo Ker ngipok ambek nakam jagung bakar nok Payung maneh..