malam 27-an di Masjid dan Makam Setono Gedong Kediri


Masuk ke makam Syekh Wasil Setono Gedong

Masuk ke makam Syekh Wasil Setono Gedong


Di tengah keramaian dan geliat ekonomi di sentra bisnis Jl.Dhoho, Kediri, di seberang/ sebelah barat dari Stasiun Kediri kita bisa menemukan salah satu situs Islam bersejarah di kota Kediri. Setelah menyelesaikan sholat Maghrib dan berdzikir, sembari menunggu sholat Isya’ dan tarweh, saya pun berjalan ke arah barat masjid. Di sebelah barat Masjid ada pendopo yang dibangun diatas susunan pondasi yang bernama “gedhong dhuwur”. Di sekitarya adalah makam warga sekitar, konon katanya ada makam Amangkurat III, namun malam itu saya belum sempat menemukannya.
Lokasi Masjid Setono Gedong dan makam Syekh Wasil

Lokasi Masjid Setono Gedong dan makam Syekh Wasil


Makam Syekh Al- Wasil Syamsudin atau Mbah Wasil, yang konon menurut penelitian merupakan penyebar agama Islam pertama di Kediri terletak di pojokan utara dari komplek makam kuno di depan masjid Auliya’ Setono Gedong. Berdasarkan studi literatur siapa sebenernya beliau masih simpang siur. Ada yang menceritakan bahwa beliau utusan dari Istambul yang membantu para Walisongo berdakwah. Ada juga kisah yang menceritakan bahwa beliau adalah penasehat Spiritual Raja Joyoboyo. Kini makam tersebut ramai dikunjungi, bahkan sejak 2003 makam tersebut menjadi salah satu tujuan ziarah.
makam Syekh Wasil

makam Syekh Wasil


Dalam berziarah kubur banyak orang yang Tidak Paham menyalahkan pelaku atau bahkan ada pelaku sendiri yang memang salah dalam berniat. Nabi sendiripun mewajibkan kita untuk mendoakan dan memberi salam ketika melewati sebuah makam. So, niat mereka yang meminta kepada yang dimakamkan harus dirubah dan diluruskan. Esensi ziarah adalah mendoakan mereka yang sudah meninggal. Do’a tetap harus terpanjatkan kepada Allah SWT. Jika memang mereka mempunyai hajat tertentu, niatnya adalah agar do’a kita tersampaikan dan di-amini oleh orang sholeh yang kita ziarah’i. Mereka para waliyullah adalah orang yang dekat dengan Allah, Dan dengan sarana berdo’a di tempat ini, do’a kita akan tersampaikan oleh waliyullah, wakil-wakil Allah. Ingat dilarang Sholat di atas Kubur/makam. Sehingga masjid yang di depannya/ baratnya ada makam bukannya harus dihindari.
Gerbang masuk, oh ya Infaq parkir 1000 ya..

Gerbang masuk, oh ya Infaq parkir 1000 ya..


Dulu ketika masih tahun 2001 menurut saya, ke-kuno-an makam tersebut masih terlihat. Kini di kanan kiri lorong menuju makam, banyak yang berjualan kopi dan gorengan yang menurut TR lebih mirip lorongnya Ampel Surabaya.

Adzan isya’ pun berkumandang saatnya mengambil wudhu dan sholat berjamaah. ohya, Disini tarwehnya 20 roka’at, dengan 3 rokaat witir. Oh ya berhubung acara belanja istri saya di Dhoho sudah selesai so i’tikafnya hanya dapat 30 menitan doang.hehe.. Starter scorpio, infaq parkir Rp.1000,- kemudian pulang.

Semoga berkenan..

This entry was posted in adventure, agama, GPS, hobbies, humaniora, scorpio and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

17 Responses to malam 27-an di Masjid dan Makam Setono Gedong Kediri

  1. betul bro ,,,, orang mati kok dimintain tolong,,, yang betul ya didoaken 😀

    Selamat hari raya idul fitri 1434 H.

    Like

  2. potretbikers says:

    Hahahahaaa…..bisa saja orang – orang ini…. 😆

    Like

  3. Yoshi says:

    fenomena yang terjadi memang seperti itu. Orang-orang pada berziarah jauh-jauh untuk meminta kekayaan, dan lain-lain. Seharusnya berziarah itu untuk mendoakan si almarhum dan mengingatkan kita atas kematian.

    Bajaj Didera Demo Buruh, Pengiriman P200NS Bakal Molor

    Like

  4. Mas Sayur says:

    senangnya bisa beribadah di dekat para waliyullah..walaupun cuma makamnya.. 🙂

    http://bakulkangkungjpr1.wordpress.com/2013/08/07/renungan-akhir-ramadhlan/

    Like

  5. sandal jepitq wingi ilang nek kono pas dzuhuran 😦

    Like

Leave a comment