Po’o, Daun Isis dari Batu, Si Daun Mint


Petani Batu

Petani Batu


Setelah Scorpio item terparkir di samping SD songgokerto, Selangkah demi selangkah menyusuri galengan di persawahan Desa Songgokerto. Alhamdulillah, saat itu masih pagi namun tidak begitu dingin karena matahari juga bersinar terik, menghangatkan suhu muka bumi dan angin pegunungan Banyak serta Panderman terasa sangat sejuk di wajah. Di kejauhan sana terlihat beberapa petani yang berkativitas. Dengan langkah mantab saya hampiri mereka. “tanem manis pak?” “nggih mas”. (Red. tanam jagung manis pak? ya mas). Obrolan pun mengalir diantara kami. “niki tanem’e ampun 4-5 nggih, 2-3 mawon pak”. Selain bertugas ngecek tanaman yang sudah mulai tumbuh, para petani yang sudah berpengalaman ini pun harus saya arahkan dalam proses tanamnya.
batu pak samad SD (8)
Saya beralih ke 2 orang bapak sepuh yang ada di sawah seberang, “tanam nopo niki pak?”. “manis mas”. Session tanya jawab antara kami mengemuka, tanya jawab, saling berbagi ilmu dan pengalaman pun terjadi. “kulo tanem’e nyantai mawon kok mas. mboten kesusu”. Well, memang tanaman jagung manis yang Pak Samad punya ini terlihat bagus. Beda dengan tanaman jagung manis lain yang ada dibawahnya yang sudah tanam terlebih dahulu. Walaupun uban sudah terlihat di rambut kumis dan jenggot beliau, namun hari itu beliau terlihat semangat sekali merawat tanaman. Suatu perasaan bahagia bagi saya pribadi sebagai pendamping mereka.
daun po'o alias daun mint

daun po’o alias daun mint


Ketika berjalan menyusuri pematang, tercium bau khas.. Ketika TR jongkok, bau itu terasa lebih menyengat. Bau odol yang segar..hmm.. Di bawah, kaki TR menginjak semak dedaunan, “ah..kayak pernah tau tanaman ini”. Petik beberapa lembar daunnya dan saya baui.. aha, daun mint nih. Masih belum percaya, saya ambil lagi. Akhirnya sayapun bertanya ke pak Samad, “taneman nopo niki pak?, gondonipun kok ngaten?? kok nate ngertos kulo”. “oalah, niku po’o mas, eco damel lalap”. Hah? lalap?? busyet deh, baru kali ini saya tahu klo ada yang doyan lalapan daun mint.hihihi :mrgreen:
“njenengan ramban mas“. Akhirnya satu kresek daun mint pun dibawa untuk oleh-oleh pulang.
sawah songgokerto

sawah songgokerto


Menyusuri pulang kembali ke Kediri, melewati Songgoriti, berhenti sejenak di salah satu spot. Terbayang di awang-awang saya, lahan yang hanya seluas 8-10 hektar itu pasti akan berkurang seiring dengan perkembangan laju Villa dan tempat wisata di kota Batu ini.. 😦 Dan, kearifan petani, nikmatnya sayur seledri, manisnya jagung manis dan isisnya daun Po’o pasti akan menjadi tinggal cerita bagi anak cucu saya nanti.

This entry was posted in adventure, batu, work and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

36 Responses to Po’o, Daun Isis dari Batu, Si Daun Mint

  1. Duinnn says:

    Keindahan di Indonesia, Daun mint jadi lalap? belum pernah, apakah sesegar permen mint?

    Like

  2. blitarian says:

    trenyuh lek ngelingi sawah dadi perumahan,sing salah sopo yoan….

    Like

  3. macantua says:

    makan odol xixixixi

    Like

  4. Anonymous says:

    Tak tgg reviewnya lalapan pake daun mint mas, doyan gak ya.. hehehe..

    Like

  5. dhanicsetio says:

    tal enteni oleh olehe 😛

    Like

  6. awansan says:

    jadi penasaran nih sama po’o,besok tak berburu ah ke tawangmngu barangkali ada 😀

    http://awansanblog.wordpress.com/2013/07/29/spesifikasi-honda-cb-600-f-2013-verza-versi-fitness/

    Like

  7. enak endi karo kemangi mas 🙂

    Like

  8. redbike92 says:

    lalap daun mint?
    wah tambah sambel bajak keliatannya kombinasi yang enak tuh
    pedes gurih + isis2 di mulut
    hwehehehe

    Like

  9. setia1heri says:

    kang..usul kalo dikasih maps atau latitude lebih jos tuh 😀

    Like

  10. ekomoker says:

    sido di dadekne kulup iki kang daun mimin ehhh mint nya 😀

    Like

  11. potretbikers says:

    Bikin turun stamin si Uyung loch…. 😀

    Like

  12. Mas Sayur says:

    pasti isis rasanya…

    Like

  13. ipanase says:

    neng kenen jenenge daun remason 😀

    Like

  14. Anonymous says:

    kalo daun bujanggut ato adun poo, daun apaan mas…

    Like

Leave a comment