Salak Suwaru, Salak Asli Malang yang Bernasib Malang. Trip to Kademangan


Dari Kamis kemarin (23/05), pikiran Tr selalu tertuju ke tanggungan pekerjaan di Gondanglegi. Dengan semangat 45 si Pio dipacu menyusuri jalanan pedesaan dan pegunungan di lereng Kelud. Plosoklaten-Wates-Ngancar-Nglegok dan Garum. Jalur ini berkelok-kelok, namun menurut TR lebih dekat bila harus lewat Kandat-Srengat. Pemandangannya juga indah, melewati sabo dam, perkebunan-perkebunan milik warga, dipayungi gunung Kelud di sisi timur. Sempat melihat persiapan Demo masyarakat Sumberasri, meminta haknya mendapat jalan yang layak. pernah TR bahas disini.
DSCN4682
Setelah istirahat sebentar menikmati jenang sembari ber-wifi di depan Telkom Wlingi, pio menyusuri Wlingi-Kesamben-Selorejo-Lahor-Sumberpucung-Kepanjen dan masuk ke Gondanglegi. Alhamdulillah, perjalanan lancar, namun di jalur Kepanjen-Gondanglegi berhati-hati karena kebiasaan berkendara masyarakat sini maen selonong aja.
DSCN4678
Masuk ke jalur Balekambang, seperti yang pernah diceritakan disini Suwaru dan Kademangan adalah dua desa bertetangga yang warganya banyak membudidayakan Salak.
Salak Suwaru, sebagai salah satu keanekaragaman hayati kini mulai tergerus oleh jaman. Perawatannya memang mudah, namun musim salak yang hanya setahun sekali, menjadikannya tanaman yang kurang menjanjikan secara ekonomi. Sehingga di beberapa kebun, salaknya sudah dibongkar dan diganti dengan komoditi lain. Ini TR dengar sendiri dari teman kerja, orang asli sini yang sedang kuliah S-2. Dari ngobrol-ngobrol yang ternyata dosen pembimbing beliau adalah Profesor Sumeru Ashari, kamipun akhirnya saling saring. Maklum Profesor Sumeru ini pernah membantu ketika TR skripsi, mengangkat explorasi keanekaragaman jeruk Nambangan/ Pummelo dari Madiun/Magetan. Eman… kenaeka ragaman hayati kita semakin lama semakin sedikit. šŸ˜¦

si pio nyawah dulu

si pio nyawah dulu


Setelah blusuk-blusuk sawah, kebun dan pematang saatnya menyusun jadwal. Sebenernya ingin ke Pantai balekambang, sayangnya cuaca mendung. Ya wes, pilih makan siang dulu di warung Rizky trus balik saja.
1 jam lagi ke bale kambang... sayang, cuaca mendung

1 jam lagi ke bale kambang… sayang, cuaca mendung


Setelah maem krengsengan dan es jeruk, saatnya pulang. Setelah menyelesaikan sholat di Masjid Sukosari, hujan pun mulai mendera. Sempat terang sebentar di sumberpucung, namun deras di Garum. Mampir sebentar dan ngobrol dengan pak Polantas di Pos Bence, kemudian akhirnya nerobos hujan saja. Alhamdulillah Nglegok-Kediri kota terang.
hujannn

hujannn

This entry was posted in adventure, hobbies, humaniora, kuliner, malang, scorpio, transportasi, work and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

21 Responses to Salak Suwaru, Salak Asli Malang yang Bernasib Malang. Trip to Kademangan

  1. dhanicsetio says:

    pengen roonnooo

    Like

  2. Han:D says:

    1x trip brp jam / km nyadel mas?? ati2 ambeyen. sring2 istirahat n makan makanan berserat..

    Like

  3. lha potone salak endi mas šŸ˜†

    Like

  4. Kang Ealmee says:

    enak kerjo kok karo dolan..

    Like

  5. Adhitya Ramadian says:

    33km, soko bekasi timur nang jakarta selatan, di malang cuma 50 menit, di jabodetabek 90menit hehehe…

    Like

  6. ekomoker says:

    josssss pirang kilo iku sam dai pare ke balekambang?

    Like

  7. Erit07 says:

    Asyik koyok’e neng kono…

    Like

  8. bintangjati says:

    Karo turen cedek gak mas?

    Like

  9. Sukhoi-50 says:

    Odometer pio dah brapa sekarang,Bos. . .

    Like

  10. Sukhoi-50 says:

    hahaha,cepet juga odo nya,ampuh Bos…

    Like

Leave a reply to dhanicsetio Cancel reply