The Off roads and Roasted Corn alias mBolang


pio for offroads??? hayukss..

pio for offroads??? hayukss..


Setelah menunggu selama kurang lebih 3 bulan, akhirnya jagung-jagung yang terletak di lereng Kelud ini sudah mulai bisa dipanen sebagian. Ambil beberapa tongkol jagung manis, kemudian kita bakar dengan ranting dan kayu-kayu yang tak terpakai, jan..rasanya kayak jaman camping ikut Pramuka dulu. 😆

Berangkat agak siang dari kantor, menyusuri jalan aspal setelah Pasar Bendo, dan kemudian ketika sudah sampai di Kebun Ngrangkah, saya mengambil jalur lain. Yup, melewati jalan trabasan, menyusuri jalanan berpasir, setapak di bawah rerimbunan pohon karet dan pohon kakao. Juga melewati perkebunan tebu yang saat itu berbunga. What the beautiful.. alias uapik tenan. Bunga tebu yang dari jauh kelihatan berwarna pink, berpadu dengan landscape bukit. Subhanallaah…

jauh di horizon sanah.. bunga tebu kelihatan seperti karpet putih

jauh di horizon sanah.. bunga tebu kelihatan seperti karpet putih


Secara kebetulan, di jalur biasa ada bapak-bapak dari Yonif 521 sedang kerja bakti, jan pilihan lewat sini adalah cocok. Beberapa kali bertemu dan bertegur sapa dengan para petani penggarap, buruh kebun dan juga mandornya.. walau gak begitu kenal, namun tegur sapa sudah menjadi tradisi TR jika berkunjung ke wilayah orang. SKSD :mrgreen:
setelah melewati kebun kakao, saatnya melewati hutan karet.. lanjut.

setelah melewati kebun kakao, saatnya melewati hutan karet.. lanjut.


Di jalanan berpasir dan off road seperti di lereng Kelud ini, membuat TR sangat bahagia, dan harapan meminang sebuah motor trail kembali menggebu, walau saat ini hanya sebatas angan. TR juga masih ingat ketika tahun 2010 dulu, mbonceng juragan DOHC sampai jatuh ke kubangan lumpur gara-gara belum begitu familiar dengan trek berpasir. qiqiqiqi…
mulai masuk kebun karet atau hutan karet

mulai masuk kebun karet atau hutan karet


Melanjutkan cerita makannya. Jan, jagung manis yang dibakar masih dengan klobotnya ini terasa manisnya pas dan enak. Tak ada gejala sakit perut seperti yang biasa TR alami ketika makan jagung bakar. tak lupa pulangnya bawa oleh-oleh buat orang rumah dan dibagi ke tetangga.
makan dulu ya broooo

makan dulu ya broooo


Mbolang… thats my life style :mrgreen:

This entry was posted in adventure, hobbies, humaniora, kuliner, motor trail and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

30 Responses to The Off roads and Roasted Corn alias mBolang

  1. dhanicsetio says:

    waaaa..ppeennggeeennnnnnn…..

    Like

  2. akhya says:

    aku yo penasaran gl 200 gawe dolinan pasir..

    Like

  3. Rony says:

    segeeerrrrr… 🙂

    Like

  4. ipanase says:

    syerem tenan, heleme

    Like

  5. husni says:

    subhanallah… mantap pemandanganya..

    Like

  6. Han:D says:

    Jd inget jaman dlu waktu kecil mas. Nyolong jagung di sawah trus dibakar rame2 ma tmen2.. hehehe..

    Like

  7. tahu says:

    pantese numpak supermoto ya…

    Like

  8. gesang86 says:

    Mbooook, jagunge enk kuwi….. 😆

    Like

  9. ekomoker says:

    jagung’e wis terkirim sam via PM facebook , wuenaaakkk pancene ,wkwkwkwkwkwkwkwkw 😀

    Like

  10. Erit07 says:

    Indah kebun karetnya…

    Like

  11. nggarai pengen tok sampeyan mas 😦

    Like

  12. si Denog says:

    wah… ga ngajak2 om… 😀

    Like

  13. yogieza says:

    coba itu rodanya ganti punya klx 16-19 plus pake helm cross, ganteng bgt om 😀

    Like

Leave a comment