07.00 Ketika menyusuri jalanan pesantren menuju Wates, sempat terhambat keramaian di Tempurejo. Ternyata, kemacetan dan keramaian tersebut dipicu oleh antrian kendaraan yang mengantri Solar.
Sampai Wates ambil jalan yang via Ngancar- Pandantoyo-Manggis-Nglegok untuk menghindari truk-truk pengangkut pasir. Suasananya masih lumayan sepi, sembari memuaskan mata memandangi tanaman yang terhampar yang rata-rata adalah tanaman nenas. Well, kalau lurus menuju ke Kelud, namun disaat hujan masih deras seperti ini, TR nggak mood untuk ke Kelud, takut longsor.
Melewati beberapa Sabo Dam, lurus ke Kedawung-Dayu-Nglegok kemudian ketemu jalan raya Bence, Garum. Sempat berhenti sebentar di seberang SPBU Talun untuk mengangkat telpon. Kok SPBU sepi?? gak ada antrian?? walah, ternyata habis..qiqiqi
Sampai Wlingi ambil jalan memotong via sebelahnya tempat Uji KIR, melewati makam diatas bukit. Serem?? gak juga..soalnya siang hari,hehe.. Pemandangan terasering lahan padi menyegarkan mata. Dan kita akan disuguhi jalan model M terbalik yang terhampar canopy pohon bambunya. Ademmm banget, serasa dipayungi bro. Tapi kayaknya klo malam-malam lewat sini serem kali ya?? 👿
Melewati jalur Wlingi-Kesamben memang memiliki sensasi tersendiri, terutama di jalur lurusnya.. mboh wes mblayu piro..qiqiqiqi.. wusss….
09.00 Memasuki Kesamben kota mulai laper, akhirnya mampir beli Soto depan kantor pos Kesamben. Pesen 1 mangkok saja, es jeruk dan ngambil tempat duduk lesehan dengan pemandangannya yang indah.. Jadi inget film Little House on the Prairie.
Menyusuri jalanan berkelok via Bendungan Lahor, kemudian disambung melewati kecamatan SumberPucung, Kepanjen kota, Stadion Kanjuruhan, Bululawang, Gondanglegi dan akhirnya tiba di Kamulan dan Tawang Rejeni, Turen, Malang.
Jalanan makadam berbatu menyambut ban si pio, menyusuri dan ngubek-ngubek dua desa itu. Berpindah dari satu titik ke titik lain untuk melaksanakan tugas sekaligus juga refreshing ke persawahan. Panasnya hawa siang itu bener-bener membuat kerongkongan habis, namun tak membuat semangat surut. semangat kerja!!
Di ujung timur dan selatan tampak deretan pegunungan kapur yang menjulang, yang terhampar luas sampai di pesisir selatan sana, mampu memberi kesejukan.
Setelah selesai urusan, disempetkan mampir di Alfamart buat beli minum dan roti sebagai pengganjal perut dan pelepas dahaga. jan sueger… Well, ketika lewat depan Kanjuruhan, terbersit ide untuk mampir sebentar di Stadion kebanggan warga Malang tersebut. Disini dulu saya sering ikut berteriak, sorak-sorai menonton pertandingan Arema. jadi kangen suasana itu ker. 😦 Sampai di Gondanglegi belok selatan ke arah Pagelaran, mampir check sebentar kemudian menyusuri jalanan pedesaan tembus SPBU Gondanglegi.
Memasuki kecamatan Sumberpucung, rintik hujan mulai menyapa, well, mampir masjid Jami’ dulu untuk sholat. Alhamdulillah, pikiran dan hati tenang kembali, saatnya melanjutkan perjalanan.
Melewati kembali bendungan Lahor. Menikmati sebentar suasana sore sehabis hujan di puncak waduk. Jan penak tenan. Selain adem, juga sepi dari anak muda yang nongkrong dan berpacaran.qiqiqiqi.
Menyusuri jalur yang sama dengan berangkat, akhirnya terhadang hujan deras disekitaran dalemnya Gus Syarifudin (lupa nama desanya..qiqiqi). Akhirnya mantelan. Memasuki kota Wlingi hujan bertambah deras, waduh.. keingetan kamera, phablet dan hp di tank bag, pasti nih bakalan tembus, akhirnya dimasukkan tas kresek saja biar aman.
Mampir sebentar di Garum di tempat bro Rudysoul. Hujan masih deras ketika sampai di Sumberasri, Nglegok. Rasa was-was ketika melewati sabo dam sempat muncul, takut ada lahar dingin bro. Hawa dingin membuat perut menjadi lapar akhirnya makan di warung Prasmanan di jalur Sabo Dam. Dan hujan terus menemani sampai di Kediri.
kliatanya asik jg, working + touring..
kpn2 pngen melu sam, oleh gak..??
LikeLike
Boleh mas. Monggo..
LikeLike
mas saya sering lihat mas tarom lewat dpn rumahku..kerjanya di BISI yg plosoklaten itu ta mas??
LikeLike
Iya mas. Kok yo ruh ae sampean.
LikeLike
Lha rumahku aja depn e BISI agak ke selatan dikit mas…sering lihat mas tarom lewat…hehe
LikeLike
uklam2 terus rek 😀
LikeLike
Lha kerjane kang
LikeLike
ea senang euy jalan-jalan teruzzz
LikeLike
kerjanya jalan-jalan mas.. jauh soalnya
LikeLike
lampune pio wes gantian yo mas?
LikeLike
Sudah mas
LikeLike
Oleh kanalan gak yo
LikeLike
Agan yang punya warung, ijin share ya…thanks. Penggemar MotoGP join yuk di http://www.facebook.com/MotoGPPlanet
LikeLike
Monggo
LikeLike
jangane rebung wenak kui koyoknya mas 😀
LikeLike
Lumayan iki mas. Luwe pisan.
LikeLike
lewat ngarep omahku 🙂
LikeLike
Hehe.. lha daleme asline pundhi kang yos?
LikeLike
Kesamben, kira-kira 100m dari kantor pos 🙂
LikeLike
Pos arah ke pantai yo?
LikeLike
lewat screen ku juga….
LikeLike
pak TR, klakson mobil yg di pio itu berapaan ya? kalo lupa kisarannya aja. mau buat odong-odong punyaku yg klaksonnya udah memble kaya terompet tahun baru
LikeLike
Second 120rb sepasang. Klo new 250an sebiji pak.
LikeLike
gak jadi 😀
biar kaya terompet taun baru aja deh
LikeLike
Hiyah.. punya hijet pak lumayan murah. 50an klo second
LikeLike
ono nyam e
LikeLike
Kudanan luwe
LikeLike