Jalur jalan raya ke Blitar tersebut dengar-dengar menjadi rebutan antara pemprov dan pemkab tentang pengelolaannya. Konon katanya jalan tersebut jalan propinsi, namun pemkab kurang setuju bila jalan dilebarkan.
Well, terlihat ketika ada kerusakan jalan, penanganannya sangat lambat, bahkan hampir 1 tahunan ini, lubang di beberapa titik belum juga diperbaiki. Jembatan yang ambles/ berlubang juga masih ada yang dibiarkan mangkrak berbulan-bulan. Bila ditelisik, sebenernya jalur ini harus dinaikkan kelasnya dan dilebarkan. Banyak travel, kendaraan pribadi dan bus patas Trayek Surabaya-Blitar yang melewatinya, keramaian jalan raya ini diperparah oleh banyaknya truk pengangkut sirtu yang jelas menambah kehancuran jalan yang memang tidak sesuai kelasnya.
Sebenernya jalan ini jadi tanggung jawab siapa sih?? Pemprov apa pemkab? Kami sebagai rakyat yang membayar pajak, hanya mampu berharap semoga jalan yang berlubang diaspal kembali, jembatan yang hancur diperbaiki, syukur-syukur diperlebar.
jalur alternatif penting nih
LikeLike
hehehe.. Blitar to Surabaya.
LikeLike
Semoga hanya krn kurang harmonis, bukan krn di KORUPSI..
LikeLike
Semoga kang
LikeLike
jalur saya kalo mudik baik ke rumah istri atau kerabat bapak sama ibu,terakhir pulang lewat jalan ini harus tertahan di belakang truk sirtu yang over kapasitas dan jalannya kayak keong
LikeLike
Iya mas. Aplgi sy yang tiap hari. Leemot trucknya
LikeLike
The real touring rider tenan cak Tarom kii… 😀
LikeLike
Touring driver 😆
LikeLike
Woch, rodane 4 toch….hahahaha 😀
LikeLike
Pingback: Salak Suwaru, Salak Asli Malang yang Bernasib Malang. Trip to Kademangan | Touring, Adventure and Humanity
gazzzzzzzzzzzzzzzz
blas ra harmonis
LikeLike
lah?
LikeLike