RR : Inreyen Tiger ke Rangkah Sepawon on Monday

Menyusuri aspal arah ke timur dari pasar Dermo, melewati pabrik rokok Tajimas, kemudian Desa Wonorejo Trisulo dan akhirnya sampailah di gerbang masuk Perkebunan Sepawon. By the way alias omong-omong perjalanan kali ini secara tak sengaja memakai si Tigi, hahaha.. ya wes inreyen pisan motor anyar.

kebun kopi… kopi luwak Rp.50.000 per cangkir tersedia!!!!

Melahap jalanan menanjak dan beberapa kali jalan makadam, handling Tiger yang memakai stang sudah bukan orinya tersebut memang agak melelahkan, namun bantingan skok double belakang dan jok empuk mampu mengurangi capek. Menapaki tanjakan pelan-pelan nyantaee dengan si Tigi seperti yang sudah diketahui memang mengasyikkan. Tak seperti kalau naik Pio, rasanya harus mbalap terus. So kenapa, Tiger lebih populer sebagai motor touring daripada Scorpio.

pemandangan yang menyejukkan

Melibas jalanan berpasir dan makadam memang dibutuhkan kesabaran. sabar menahan badan yang bergoyang-goyang kayak naik kuda. Dan akhirnya setelah melewati beberapa pos keamanan akhirnya sampailah di tujuan.

aliran lahar dingin.. awas jatuh ke jurang/ lubang yang dalam

Segar, sejuk dan dingin menyeruak. Ups, hidung saya langsung radang. So bener-bener adem… Menyusuri setapak demi setapak jalanan di perbukitan Rangkah Sepawon. Mata harus awas menghindari jurang yang mungkin menganga di depan, yang terbentuk oleh herusan air hujan. Well, emang disini type tanahnya berpasir.

ojo guyon ae tho bu.. tak foto iki.hahahaha

Menikmati bercanda dengan ibu-ibu pekerja perkebunan yang lucu dan suka bikin lelucon konyol untuk meredakan letih memang sangat mengasyikkan. Tentunya sesekali perlu diberi pengarahan agar pekerjaan berjalan sesuai harapan dan kemauan kita.

By the way, akhirnya ternyata memang ada beberapa hal yang perlu dirubah dan diperbaiki di motor Tigi ini. Pertama sytem kemudi dan transmisi. Pe-er selanjutnya nih…

bukit windows 98

Setelah selesai di perkebunan, saatnya kembali pulang. Persiapan buat besok dolan ke Malang selatan…