Test Ride CB 150 R Streetfire in My Opinion #Simpang Lima Gumul, Kediri

si bapak penasaran banget sama New V-ixion eh, CB150R

Telpon dari mbak Krisma (MPM Surabaya) ketika lagi meeting hunting Honda CB, mengingatkan bahwa esok hari akan ada sesi Free Test Ride Honda CB150R Streetfire. Well, jam 11.30 tiba di Gumul,setelah parkir kemudian hunting-hunting foto dan mengikuti sesi penjelasan keunggulan turunan dari CBR ini. Sebenernya malas untuk test ride, namun sama istri suruh nyoba, “rugi kalau gak nyoba apalagi gratis”. Ndaftar di mbak-mbaknya dengan ngasihkan KTP, dicatet dan bisa langsung nyoba CB150R.

sharing pengetahuan. membuat melek akan kehebatan CB150R

Untuk kelengkapan safety berupa jaket, helm, protector dan sepatu sudah dipersiapkan lengkap oleh pihak Honda. Setelah nyemplak, sebelum ngegas mendengarkan dulu arahan dari instrukturnya. Impresi pertama naik CBSF adalah serasa panda naik sepeda mini, imut amat nih motor. 😆 Dengan tinggi 173cm/75kg kaki dapat menjejak penuh. Suara mesin dan knalpot terdengar halus bahkan tidak terdengar karena memang suasananya ramai. Nyoba masukkan ke gigi-1 berkali-kali, eh ternyata perpindahan giginya halus dan nihil hentakan. :thumbs:

adeww.. jadi serasa panda naik sepeda mini. 😆

Test ride pertama adalah nggeber motor sejauh 150meter, entar berapa kecepatan yang saya raih, namun dengan jarak segitu saya bisa meraihnya dengan gigi perseneling 2, dan RPM digeber 11.500-12.000 RPM sampai mbrebet, mengindikasikan bahwa mesin DOHC CB ini under CBR. Sempat diakhir session test ride ditanya apakah tadi saya pakai gigi-4?? saya jawab enteng saja, “gigi-2 pak!!” wkwkwkw.. Mboh karepmu nek jebol, khan DOHC!!. Test ini saya lakukan 3 kali.

Kemudian test di cone dan angka 8 untuk merasakan handling, well.. Lumayanlah, namun untuk handling masih enakan Scorpio, apalagi jika dibandingin dengan KLX, masih enakan KLX dong. Bagi saya yang bongsor, jelas ergonomi motor ini gak nyaman. Oh ya, test ini saya lakukan berkali-kali, sampai instruktur’e nyindir. “ya gapapa, dicoba lagi”. 😆

handling di bumpy dan papan keseimbangan sipp.. tapi entah jika ketemu jalanan persawahan.

Kenudian test di bumpy dan papan keseimbangan. Walau tak seempuk Supra X 125, Scorpio Ori (skok belum modifikasi) dan GL-Pro. Sedikit lebih keras dibanding GL-Pro primus, ya mirip NMP-laaahh.. 😀

Setelah selesai, si bapak Instruktur menjelaskan cas-cis-cus dan bla-bla-bla tentang kehebatan mesin DOHC ini. 😆 Ya udah, macak bodo wae, dipancing terus wae ben nyerocos kayak sales..qiqiqiqi..

no engine stop, tapi pake lean sensor.

Untuk impresi naiknya sudah, mari kita longok dari desain. Yaaa kayak liat Old V-ixion. No more words. 👿 😆
Namun minus tombol cut engine stop, dan lampu Dim, kayak bebek dong. 😆 Oh ya,untuk perpindahannya cuma pake metode ungkit, so anda yang bersepatu bagus ke kantor rawan nih. Trus Pro-Linknya tanpa tutup/ tanpa under cowl, rawan kena lumpur yang menyiprat.

sein dan horn awas ketuker.

Overall, kalau anda penyuka motor ramping buat komuter kota-kota (non antar kota), suka dan sudah seneng brand Honda sangat disarankan kalau mau beli new CB150R ini. Tapi kalau jenengan masih galau antara CB150R ini dengan kompetitornya.. alias New V-ixion dan sangat memperhitungkan Value. yaa sampeyan tahu sendiri harus milih yang mana 😆

Seperti saya bilang ke mbak yang survey tentang kepuasan motor CB150R ini, bagi saya masalah motor itu masalah selera, gak bisa dipaksa, di BC ataupun dikasi diskon gede-gede’an.

kalau ada yg jual kayak gini, kabari ya bro..

sudah ah, saya mau hunting CB dulu.. Bagi yang punya CB/ Honda dimodif Japs Style dan mau dijual, kabari dongg.. ane mau beli. Serius 😀
“lebik baik besi tua tapi classic, daripada baru tapi plastik”