Adventure Ke Pamotan, Sebuah Desa Sentra Tikar Pandan Dengan Cerita Misteri dan Sejarahnya


mbolang maning.. dolan maning..
Kali ini lets get lost di salah satu kecamatan di Lamongan, Sambeng.

Letak Pamotan

Letak Pamotan


Dari Dringu, patakan mobil melaju arah ke Mantup. Sebelum Nogojatisari belok ke kanan ke arah Candisari. Petualanganpun dimulai. jalanan Candisari mulai dihiasi oleh hutan di kanan dan kirinya, hamparan jagung yang berumur sekitar 2 bulan menambah lebatnya pemandangan. Sempat melewati Kali Lamong, konon katanya di kali Lamong ini Sunan Drajat pulang dan pergi naik perahu untuk berguru ke Sunan Giri. CMIIW
ayo Ngalas..

ayo Ngalas..


Jalanannya belum beraspal, namun di beberapa titik sudah ter-paving stone. Seringkali manuver-manuver harus dilakukan untuk menghindari lubang menganga dan bebatuan besar yang siap menjebak kendaraan di perjalanan. Walau sudah berhati-hati terkadang terdengar suara “grakkkkk” dari dasar panther.qiqiqiqi
Sambeng

Sambeng


Hamparan padi dan selingan hutan-hutan terpampang di hadapan kita. Sambeng, masih termasuk dalam barisan Pegunungan Kendeng, sehingga topografinya sangat menarik, walau tak ada gunung yang menjulang tinggi disini.

Beberapa saat kemudian kita masuk Dusun Sapon, Desa Pamotan, Kec. Sambeng. Alhamdulillah, pak Umi yang kita tuju sudah menyambut di depan rumah.

Gerbang Masuk Sapon, Pamotan

Gerbang Masuk Sapon, Pamotan


Ngobrol, bertukar pikiran, sembari menikmati segelas kopi hitam adalah cara kami saling berbagi, saling share tentang ilmu pertanian dan macam-macam lainnya. Obrolan siang itu terasa gayeng dan mengalir..
ayo ngobrol sembari berbagi Ilmu

ayo ngobrol sembari berbagi Ilmu


Saatnya turun ke sawah, jalan kaki sejauh kurang lebih 2,5km kami lakoni untuk menuju ujung areal persawahan Dusun Sapon yang berbatasan langsung dengan areal hutan Perhutani.
Dari pinggir hutan pinus inilah cerita tentang hal mistis dan sejarah dimulai, disebelah selatan ada perbukitan, konon disana ada Petilasan Gunung Pucangan, tempatnya Dewi Kilisuci. Burung Merak-pun konon masih ada. Di saat-saat tertentu daerah ini ramai oleh tamu yang lelaku/ bersemedi mendekatkan kepada Sang Hyang Widhi.
Peluru-peluru meriam besar milik penjajah Belanda, masih seringkali ditemukan oleh penduduk sekitar desa yang dikelilingi hutan jati tersebut.

Di Pamotan ini, masih hidup keturunan raja-raja terdahulu yang masih mewarisi kesaktian-kesaktian orang jaman dahulu. Ada juga seorang Resi. Tak heran, konon ceritanya daerah ini merupakan daerah perdikan/bebas pajak pada jaman Prabu Hayam Wuruk yang dipimmpin oleh Bhre Pamotan.

Pada saat jaman Raja Airlangga, Patakan dan Pamotan ini juga berperan didalam sejarah, konon berbatasan dengan Kerajaan Malwapati dengan Patih batik Madrimnya yang pernah menjadi sinetron di tv, Kerajaan Rajekwesi dan Kahuripan Sendiri. Dan ada juga dugaan bahwa Patih Gajah Mada yang terkenal itu berasal dari sini.

Obrolan kita lanjut sembari berjalan kaki kembali ke rumah Pak Umi, sejuk semilir angin sore pegunungan Kendeng sejuk membelai. Menurut beliau yang juga ketua Koperasi Wanita Pamotan ini, disini masih banyak situs-situs sejarah. Pak Lasdi, petani saya yang kebetulan juga seorang paranormal bercerita bahwa disekitar pegunungan Kendeng, Ngimbang ini ada gunung emas. Tumpukan Emas ini diperkirakan adalah harta Prabu Airlangga. Tersimpan di dalam dunia gaib dan dijaga oleh 1001 jin terkuat dan tersakti. Beliau yang sering lelaku tersebut akhirnya bercerita tentang hal-hal gaib.
Disaat kita mengobrol, ada penduduk yang nyamperin, ternyata ibu ini adalah orang tua seorang anak yang pernah kerasukan makhlus halus sekitar desa situ. Jangan heran, desa ini bener-bener dikepung oleh perbukitan kendeng dan hutan jati, wajarlah masih wingit.

menyusuri pinggiran Hutan Pamotan menuju  JatiPandak

menyusuri pinggiran Hutan Pamotan menuju JatiPandak


Tak terasa hari sudah mulai sore, hujan ditakutkan akan segera turun. Kamipun kembali menyusuri pinggiran desa yang langsung berbatasan dengan hutan dan beberapa kali masuk hutan untuk menuju kembali ke jalan raya. Melewati Jatipandak kemudian Garung.

Well, it’s amazing story for me..
Cerita-cerita menarik lainnya bisa diakses disini, disana dan disitu

This entry was posted in adventure, Lamongan and tagged , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

49 Responses to Adventure Ke Pamotan, Sebuah Desa Sentra Tikar Pandan Dengan Cerita Misteri dan Sejarahnya

  1. Mas Wiro says:

    PERTAAAMAAAAAAAAAAAAAAXXXXXXXX

    Like

  2. Amama Ali says:

    Kereennn 😉 ada angkutan umum kah ke sana?

    Like

  3. Darmawan says:

    yuk tak terne wae 🙂

    Like

  4. 99bro says:

    joss touring rider tenan

    Like

  5. paedhimas says:

    absen telat… 😳

    Like

  6. ekoyw says:

    Terima kasih, sudah dolan ke blog saya di ekoyw.wordpress.com
    Ralat dikit bro, kalau mau ke Pamotan, mending naik Bis Jombang – Tuban turun pasar Kambangan, desa pertama saat masuk wilayah Kab Lamongan dari Jombang. Jaraknya lebih dekat, daripada harus lewat Ngimbang.
    Rute lain, dari Lamongan – Mojokerto. Dulu ada angkutan pedesaan dari Lamongan, turun di Pasar Babatan. Atau angkutan pedesaan dari Lespadangan, Mojokerto turun di Pasar Babatan, dan diteruskan dengan Ojek atau omprengan kalo bhs orang setempat.
    Kemarin sempat makan enthung/kepompong jati ga?

    Like

  7. archnine says:

    tak kiro pamotan jalur arah nyang rembang mas 😀

    Like

  8. lexyleksono says:

    Lihat foto2 nya jadi teringat desaku yang kucinta..

    Like

  9. setia1heri says:

    dalane wis penak kang…tapi ra ngerti saiki 😀

    Like

  10. Pingback: RR : Pamotan Forest Riding #Forest Road 2 | Touring, Adventure and Humanity

  11. eko abdul says:

    Lbh menantang lg klw dari pamotan menuju rajekwesi trus ketimur ntar smpek banyu asin.jlnya real offroad,jalan setapak.ntar dari banyu asin ambil arah selatan smpek kromong,lewat mblerem…jalanya full lumpur.tapi asik…ntr nympknya kudu..

    Like

  12. mobiandroid says:

    mantep pak,,,,, pamotan menuju jatipandak sekarang jalanya suda bagus, sudah cor-coran, dulu waktu kecil saya ngaret, anggon sapi, ndolek kayu di sana jalanya masi bletokan dan berbatuan. tapi daerah itu mempunyai wisata alami dan bersejarah seperti, gunung nganten, sentono, dalan cikar, kuburan PKI, centong, jurang jeroh, dan banyak lagi lainya…. Monggo pinarak ten Griyo kulo.

    Like

  13. JunMuh Fir says:

    ooh my beloved village 🙂

    Like

  14. yogieza says:

    wah,toringnya pake panther 🙂
    pernah turing pake carry ga om?

    Like

  15. REBI says:

    Gmana kbarnya mas eko…….masih ingat sm saya……

    Like

  16. aji saputra says:

    hhhhh….

    Like

  17. Anonymous says:

    klo dari lamongan kota ke sambeng paling cpt lwat mana???

    Like

  18. fatikhanz says:

    lah gak tau neng desaku wastes winangun dijamin seruuuuuuu ..

    Like

  19. semprol says:

    salah wates winangun mas

    Like

Leave a comment