Ketika melewati sentra kuliner di suatu daerah/kota, mata saya tergerak untuk selalu mengamati deretan toko oleh-oleh atau warung kuliner. 😆 maklum, kami adalah KPK (Komunitas Penghobi Kuliner).
Salah satu contohnya adalah : Soto Daging Lumayan di Pare, Kediri. Tidak jauh dari warung Soto yang asli, berdiri pula warung soto dengan nama yang sama, bahkan saya menghitung ada 4 lokasi yang sebenernya saling berdekatan.
Contoh lain, bila ada yang sukses jualan sesuatu, maka di dekatnya akan ada yang meniru. Di kota Kediri, kuliner Sambel semisal SS (Spesial Sambal, di baratnya ada Warung Cabe. Coba pula di daerah lain, pasti akan ada yang meniru dengan “maaf” sedikit tipu-tipu.
Well, sistim jualan yang model begini tentu saja menguntungkan bagi yang niru-niru, tentu orang yang tidak begitu tahu/ faham akan membeli ditempat yang salah. Nagh, bila dikait-kaitkan dengan kasus jualan motor di Indonesia, menurut saya istilahnya bukan “tipu-tipu”, tapi meniru dengan sedikit tipuan agar bisa sama-sama menikmati kue/market share atas suatu produk.
Masih ingat sewaktu kecil dulu (tahun 80-an), ketika Honda dan Kawasaki masih menjadi Pionir dalam motor 4 tak, saya pribadi berkeinginan juga punya motor 4 tak, tapi Yamaha. Dan keinginan tersebut terjawab ketika Crypton mulai diperkenalkan. Dengan studi kasus yang sama juga terjadi pada Jupiter Z dan V-Ixion. Mindset motor di masyarakat Indonesia ya Honda, klo gak Honda ya gak motor, sehingga dengan sedikit sentuhan maka muncullah New Blade yang mirip jupiter dan terakhir Streetfire.
Kemunculan desain yang mirip, ya bahasa kasar’e disini meniru bagi dua pabrikan Jepang ini kayaknya tidak begitu dipermasalahkan oleh kedua pihak. Coba jika yang meniru desain motor produk lokal atau China. Happy, Viar dan merk motor lain banyak yang meniru desain motor asal Jepang yang laku, dengan harapan iso ikut menikmati kue. Lha kalau konsumennya cerdas dan tahu nggak masalah, namun jika konsumennya gak tahu trus kecewa.. itu namanya Tertipu.
Dengan tidak mengurangi rasa salut buat desainer kedua pebrikan yang mati-matian diperes Jepang otaknya, Jika sekarang banyak model yang mirip, apakah saya men-judge pabrikan berniat menipu dan gak kreatif?? wallahu’alam. Mari open pikiran kita biar gak fanatik kepada satu merk. jadilah konsumen cerdas.
“mas, motornya ganti kayak itu saja loh keren!”,kata istri saya suatu waktu. “wegahhhh, keren sih keren tapi produk china murah tuh. walau sudah jadul, masih kenceng dan keren motor abang.” 😆
lihat, amati, modifikasi
LikeLike
Modifikasi sedikit, biar gak kena sanksi dari Disperindag.
LikeLike
Nama warungnya ganti sja “Soto Daging Lumayan Sama”. Rasanya jg mirip2. hehehe..
BTW foto pertama lokasi dmn kang?
LikeLike
Klo Torindo tuh di jakarta mas. Lupa dari blognya siapa.. 😆 maaf.
LikeLike
Susan jamak tiru2. mio smile niru beat, new blade dgn Jupiter, motif mio soul dgn motif air blade, street fire dgn vixion. imbanglah..
LikeLike
Imbang, sama2 mengeruk keuntungan.
LikeLike
yup begitulah,.. untung beliung
LikeLike
Loh itukan Britama
LikeLike
foto baju cewek paling bawah menohok banget 😀
LikeLike
iya betul sekali hehe
LikeLike
She is so adorable! Yay for 9 mottsh!Lintle Sir had to go on the breathing treatment when RSV visited our home. it was no fun trying to get a (back then) wiggly 8 month old to settle down for 2-3 minutes of vapors three times a day.
LikeLike
I love that email idea too. That's exactly what I love about blogging and the whole &#p2b0;8u2” concept. The blogger might be the one who starts the conversation but pretty soon others jump in and share things and there are good ideas flying around all over the place. Now, if we could just get someone to buy us a round
LikeLike