Mblakrak ke Malaysia Days 1st. Menyesuaikan Lidah Dengan Masakan Malaysia


Pukul 02.00 dinihari waktu Lirboyo saya sudah mulai bersiap-siap untuk berangkat ke Surabaya. Jam 03.30’an baru mendapat bus, maklum bus-bus dinihari dari Kediri biasanya sangat padat dengan penumpang.

Sampai di Bungurasih oper bus ke Bandara yang bertiket Rp.15.000,- sekali jalan. Sempat terjadi insiden kecelakaan kecil setelah jembatan Mayangkara dikarenakan ada tabrakan beruntun sekitar 10’an sepeda motor. Motor terdepan jatuh terpeleset akibat cairan licin di aspal. Walhasil, karena rem bus sudah ngelock, bus menabrak motor di urutan terakhir. Syukurlah, hampir kurang sedikit saja pengendaranya masuk ke kolong bus. Ya Allah.

soto Bangkalan Juanda


Sampai di bandara pukul 07.00. Masih lama dengan batasan waktu berkumpulnya rombongan Tour Yamaha Jatim ke Malaysia, saya tinggal sarapan dulu. Namanya juga di bandara, walhasil nasi soto dan teh angetpun dihargai Rp.36.000,-. Lumayanlah kenyang dan dapat suasana nyaman daripada keentol di Bungurasih yang pesing dan kurang nyaman.

Sekitar pukul 09.00 teman-teman mulai berkumpul di area Bogajaya. Sok kenal aja, langsung menyapa. Alhamdulillah, temen-temen serombongan langsung akrab.

Sekitar pukul 10.00 kita di briefing oleh Mas Wahab dan mbak Dewi dari Lily Tour selaku EO-nya. Pesawat Air Asia QZ7613 akan take off pukul 11.45. Mepet banget dengan waktu sholat Jum’at. Walhasil, ada kesempatan sholat di ruang tunggu dalam dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah, walau belum masuk waktunya.
Bismillah, 11.45 Pesawat berangkat ke Malaysia dan menikmati perjalanan selama 2,5 jam.

Pesawat Air Asia yang kita tumpangi


Pukul 15.45 kami tiba di LCCT yaitu bandara Cargo di dekat Sepang. Cuaca Malaysia sore itu diguyur hujan. Walhasil karena bandara cargo kamipun sempat berhujan-hujanan sedikit menuju koridor untuk selanjutnya check di imigresen dan ambil bagasi.

LCCT malaysia


Sempat ngobrol dengan petugasnya, well mereka ngomongnya gak jelas gitu ya.qiqiqi.. pokok’e jawab wae Valentino Rossy mania beres..wkwkwkwk.
Kesan pertama sampai di Bandara malaysia saya heran dengan banyaknya orang India berseliweran, ternyata malaysia ini dihuni oleh kebanyakan etnis India dan China.

Counter Telekomunikasi di Pintu Masuk


Setelah beres, saya langsung memanfaatkan waktu untuk berburu Operator Telekomunikasi Lokal yaitu Digi. Beberapa referensi menyatakan bahwa inilah Indosat/Im3nya Malaysia, alias hemat poll. Alhamdulillah 23 RM sudah dapat perdana yang diaktifkan dengan pulsa 20 RM dan layanan Blackberry BBM 0,5 RM per harinya.

Setelah semua urusan teman-teman selesai, kamipun menuju bas persiaran alias bus pariwisata. WEll, saya punya stok foto Bus sangat banyak sekali, nanti dibikin artikel tersendiri deh.

Mejeng di sudut Sepang


Sore harinya, walau hujan, kami sempatkan mampir ke Sepang untuk photo session. Setelah selesai berfoto-foto dan ada beberapa yang hunting Koper Ducati, maka kamipun meluncur menuju Hotel di Kawasan Genting Highland. Diperjalanan yang dilihat adalah hamparan kelapa sawit, hamparan padi, jagung atau sayur tidak pernah saya lihat. Katanya Guide, buah-buahan dan makanan di malaysia kebanyakan diimport dari negara tetangga Thailand dan Vietnam. Bersyukurlah kita hidup di Indonesia yang gemah ripah loh jinawi.

Perjalanan yang diikuti hujan terasa mengasyikkan dikarenakan jalanan yang halus, lebar dan jarang macet. Dengan penduduk yang hanya 29 juta dan transportasi massal yang bagus, Malaysia tentu menghadirkan kenyamanan berkendara, bahkan motor bebek pun bisa melintas santai di jalan tol/ Highway dengan gratis… Mantab!!!!. di beberapa titik tebing pinggir jalan disorot lampu berwarna warni, walau ide tersebut keliatan simple, namun layak ditiru oleh pengelola jalan di Indonesia, suasana jalan yang gelap menjadi sangat nyaman dan indah.

Nyampe di Genting, kamipun makan dulu di kampong Restaurant. Prasmanan.. seperti singa-singa yang kelaparan kamipun langsung menghajar makanan yang tersedia.wkwkwkwk. Banyak dari kami akhirnya harus mengganti menu yang sudah diambil karena rasanya uanehh.. Ya mirip rasa masakan Arab/ India gitu deh. kebanyakan rempah semacam kapulaga.
Namun rasa lapar menghilangkan rasa itu, sikat ae wes masio ra patio enak. dan, beberapa makanan yang masih mirip rasanya dengan masakan Indonesia ludes dihajar pasukan lapar ini.

Salad Mayonaise, makanan favorit dikala makanan lain terasa aneh. nyuummmiii


Setelah selesai makan malam, kamipun Check in di Plaza First World. hotel dengan kamar terbanyak..

bobok dulu ahhh.. Diluar hujan masih mengguyur dengan derasnya…

This entry was posted in adventure, Malaysia and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

33 Responses to Mblakrak ke Malaysia Days 1st. Menyesuaikan Lidah Dengan Masakan Malaysia

  1. Ari CX Rider says:

    ajib,,, selanjutnya apa ya ??

    Like

  2. ipanase says:

    kapan ya keluar negeri

    Like

  3. Aa Ikhwan says:

    ajib iki.. betul betul betul 😀

    Like

  4. archnine says:

    hahahasek bismania goes to sepang :p
    #ra nyambung

    Like

  5. ardiantoyugo says:

    MANTEP tenan Mbah… Lebih Punya Taste…

    Like

  6. wow pengalaman yang berharga mas bisa ke sepang,btw…kalo jalanan lancar, asik buat ngebut donk 😀

    Like

  7. dhanicsetio says:

    jjooossssssssssssssssssssssss

    Like

  8. Pingback: Valentino Rossi Bersyukur Finis di Urutan 7 | motogpnews.biz

  9. setia1heri says:

    enaknyo….lidah e wong jowo 😀

    Like

  10. Mas Wiro says:

    Hemmmm…
    Ada yg berbeda dengan kunjungan saya kesana 🙂

    Btw, emane talah. Nggawe DIGI berarti cuman kepakai
    3hari trus konco ndik Indonesia gak iso nelpon kabeh yo?

    Like

  11. gesang86 says:

    Sesuatu bangetssss, hemsss…tahun depan budal wesss, selama ini cuma denger cerita saja… 😆

    Like

  12. harisxyz says:

    Sipppp, baru baca nih laporan perjalanannya ..
    tapi ada yang aneh lho Mas, kok lewat jembatan Mayangkara yaa ?
    bukannya itu jembatan (fly-over) yang berada di Wonokromo, dekat RSI itu ya ?
    apa bus-nya muter-2 ke kota dulu ?
    🙂

    Like

Leave a comment