RR : Riding ke Surabaya, Panasnya Mantab bin Sumuks


@ A Yani Surabaya


Setelah selesai mengambil Passport dan mem-fotocopynya, sekitar pukul 10.00 wib saya memacu si Pio ke arah Pare-Badas- Ngoro. Memasuki Ngoro ambil jalur potong kompas yaitu Mojowarno, kemudian Mojosari.

Sempat mengisi Premium Rp.25.000 di SPBU Mojosari. Jalanan yang tidak rata akibat sering dilewati truk, membuat badan semakin kencang bergetar, ditambah monoshock Pio yang sudah dimodif keras membuat tangan terasa capek.

Oh ya, Traffic Light pertigaan Mojosari saat ini sudah berfungsi kembali. Masuk jalur jalan besar sempat kejar-kejaran dengan Bus Restu dan Pelita Mas. Namun, rasa pede riding kencang berkurang akibat bunyi bel yang memble. Selidik punya selidik ternyata kabel klakson lepas.

Memasuki jalur by pass Mojokerto mulai terasa crowdednya jalur Surabaya. Masuk bypass Krian sempet beberapa kali merasakan macet, yang tentunya panas menyengat kembali mendera. Wah, salah jaket neh. 👿

Jam 12.00 berhenti sejenak di Jl. A. Yani buat menenggal sebotol air minum, sembari mengabari bro Gesang yang mau saya kunjungi. lanjut lagi menuju jl.Raya darmo dan akhirnya ketemu TP. Sempet bingung nyari kantornya STSJ, alhamdulillah akhirnya ketemu dengan juragan SPG.qiqiqiqi… :mrgreen:

Wow, ada sebuah motor yang membuat saya terkesima. Yamaha V-Max…..

@ Bambu Runcing SBY


Setelah menyelesaikan urusan dengan bro Gesang dan pak Bambang dari STSJ (Main Dealer Yamaha Jatim), maka sayapun pamit. Sempet bolak-balik 2 kali, soale penasaran sama Tugu Bambu Runcing.qiqiqi. Cukup 15 menit berteduh di Taman sekitar Bambu Runcing.

Karena rasa gerah bin sumuk melanda dan males ketemu kemacetan jam 16.00, maka sayapun melanjutkan perjalanan kembali. mampir sholat di Masjid Al Akbar. Rasanya ademm.. mak cesss… Atapnya yang tinggi dan bermotif indah membuat saya berbetah-betah disana.

Setelah membeli dan meminum pocari plus air mineral di Alfamart deket Masjid Al Akbar, perjalanan pun dilanjutkan. Well, keganasan truk besar dan bus antar kota di jalur bypass Krian dan Mojokerto kembali harus dihadapi. Bismillahh, moga-moga selamat.

Masjid Al Akbar Surabaya


Rasa capek akibat kerasnya monoshock kembali melanda, apalagi jalur Mojokerto jalanannya mirip jalur makadam gitu. Mak gronjal-gronjal.wkwkwkwkwk :mrgreen: Masuk ke Trowulan kembai bernafas lega. Sempat beberapa kali merasakan si Pio seperti sensasi naik V-Max.. (ngidam… 👿 )

Dan, sekitar pukul 15.30 saya sudah sampai kembali ke Kediri.

This entry was posted in adventure, Jupiter Z1, Mojokerto, monocross, monoshock, scorpio and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

16 Responses to RR : Riding ke Surabaya, Panasnya Mantab bin Sumuks

  1. ipanase says:

    nyesssssssssssssssssssssssssssssssssss

    Like

  2. Dery says:

    Um coba deh, arm relay pake standar tpi con rod pakai yg variasi, klo bisa yg berbearing, nah shockny sendiri mending di ganjel per nya 1-1.5cm, saya dengan berat 78kg, rasany empuk n nyaman bgt di 1cm, tpi gak ambles bgt klo boncengan, standar 2 msh bisa digunakan, shock dpn tidak diturunkan, moga membantu

    Like

  3. z1rider says:

    Tumben A. Yani lengang gitu. *lirik foto paling atas 🙂

    Like

  4. Darmawan says:

    koment panaasss 🙂

    Like

  5. gesang86 says:

    wech….sayangnya V-Max_nya ndak diPhoto kang??? buat pajangan dikamar,wakakaka 😀

    Like

  6. oman faqod says:

    laiyo..a yani tumben lego dalane…lek ng Sby pancen penak motor lanang eg…klaksonepilek sering kudanan 😀

    Like

Leave a comment