Bagi yang tinggal di kota yang terbelah sungai macam Madiun atau Kediri, jembatan adalah salah satu sarana utama penghubung. Berbeda dengan kota Madiun yang telah membangun beberapa jembatan sekaligus, kota Kediri baru memulai membangun jembatan Brawijaya sebagai pengganti jembatan pasar bandar yang sudah overload dan tentunya sudah tua.
Jembatan lama tersebut merupakan jembatan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1900-an, dengan alas jembatan dibuat dari kayu. Beberapa kali jembatan ini terbakar ataupun jebol, sehingga larangan membuang puntung rokok sembarangan dan beban kendaraan yang lewat pun dibatasi.
Semakin banyaknya warga kota, dan sistem pembagian kota yang mengatur barat kota sebagai pusat pendidikan, membuat bebannya semakin berat. Ditambah tidak adanya ring road yang layak, membuat persimpangan tepat di timur jembatan lama rawan kecelakaan.
Kendaraan besar dari arah Tulungagung/Trenggalek akan masuk alun-alun, melewati jalur padat Ramayana, Klenteng, pusat oleh-oleh, timur jembatan lama dan tembus pabrik Gudang Garam. Begitu juga kendaraan dari arah Surabaya akan masuk ke jalur SMP 1, Balaikota, Matahari dan Stadion. Sehingga di Kediri kota ini banyak jalur rawan, karena jalan lingkar/jalur kendaraan besar bersinggungan dengan pusat keramaian warga.
Semoga, dengan adanya jembatan baru, akan memperlancar arus lalu lintas dari dan ke Barat- Timur kota Kediri. Seperti halnya Madiun yang membangun beberapa jembatan sekaligus melewati bengawan Madiun untuk menghindarkan terjadinya singgungan antara kendaraan bear dengan keramaian warganya.
kayane kenal
LikeLike
Kenal yg mana Pan?
LikeLike
jembatane
LikeLike
kali brantas š
LikeLike
Betul
LikeLike
Kaya’e pernah lewat jalan ini, tapi kapan ya??? lupas wes’an… š
LikeLike
Ayo dolin kediri.qiqiqi
LikeLike
Hehehe, Insya’ Allah..tgl.13 Cuzzz…ke “AFRIKA van JAVA”,kang….hehehehee š
LikeLike
sensasi jembatan lawas…gluduk–gluduk–gluduk…marai giris tapi ngangeni
LikeLike
Sampeyan tau lewat loh iki.
LikeLike
waaahh mau tak review jembatane lakok kedisikan hihihihihi ngikut wes š
LikeLike
Loh ra popoloh. Setiap tulisan pasti berbeda.
LikeLike
kuwi jembatan ngendi tho mas?
LikeLike
Jembatan mojo
LikeLike
ngeriii dehhh…
mudah mudahan cepet bener
Gelar lapak nih broććć
silahkan mampir…
ini asli band favorit saya.. š
yang suka nyawang-nyawang motor nih, boleh dibaca..
Rajanya bebek.?? š
Atau yang mau nunggu motor sport tiga busi… B-)
LikeLike
Kecelakaane… Syeremmm š³
LikeLike
Ada yg lebih syerem.. Tp maaf, gak layak dilihatkan š¦
LikeLike
jangan deh, hehehe. Disturbing picture yah ?
LikeLike
aku wis pernah dolin ndek kono cak š , asik lek sore
LikeLike
Kapan ya? Kok aku ra weruh? šæ
LikeLike
lawassss cak bro , 2004 touring gae riris pas modif manual cluth lewat wates , trus nginep ndek kertosono š
LikeLike
Byuhhh..
LikeLike
iki jembatan yang pernah ada penampakan mahluk halusnya itu, kah..? pernah baca tapi lupa blognya siapa ya..? š http://bakulkangkungjpr1.wordpress.com/2012/10/10/mengendarai-motor-overload-keseimbangan-adalah-intinya/
LikeLike
Bukan jembatan Kendal-nya mas Yudi Batangloh.qiqiqi.. Wah klo ada hantunya gak tahu. Yg jelas, selama ini sy lewat aman2 saja.
LikeLike
I love the valuable info you supply in your posts. I like your writing style.
LikeLike