Hari Senin ini, badan terasa kurang begitu sehat akibat “njarem” di hampir sekujur tubuh. Berangkat pagi ke kantor dan menyelesaikan segala urusan, namun ketika sudah mendekati jam 11.00, badan merasakan demam. Ijin cabut dulu dari kantor, namun harus menyelesaikan beberapa urusan di kota kecil Pare.
Iseng-iseng mlipir ke Perkebunan Sepawon, sekedar menghirup udara segar di bawah pepohonan di lereng Gunung Kelud.Sepawon adalah nama perkebunan di bawah lereng Gunung Kelud yang merupakan perkebunan peninggalan Belanda. Selain tanaman utama Kopi dan Kakao, lahan seluas 3995 ha ditanami juga tanaman keras dan tanaman pangan. Tentunya, tanaman pangan tersebut adalah tanaman kemitraan dengan penduduk setempat.
Hawanya terasa dingin dan segar ditengah udara terik siang itu. Freshh kembali. Sayang, karena saya masuk dari areal jalan kampung dan tentunya belum ijin, saya tidak bisa mengeksplore lebih jauh masuk ke area perkebunan. Tentunya hal ini tidak diperkenankan.
Untuk menikmati kopi Luwak asli hasil dari Sepawon, anda bisa berkunjung ke Kafe Luwakmas di seputaran Pasar Dermo,Plosoklaten masuk ke arah timur atau ke arah pabrik rokok Taji Mas.
ihaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
LikeLike
Hasyah
LikeLike
Mantab, jalur keren
LikeLike
Jalur kampung biasa bro
LikeLike
request jalur blitar selatan dong masbro.
pantai jolosutro gitu, masih perawan kayanya
LikeLike
Lha ini.. Sy belum sempet mblakrak kesana bro. Insya Allah klo sempet ya bro.
LikeLike
Kalo ke Pare mampir ke tempat saya mas bro, salam kenal dari kera ngalam yang ada di Pare
LikeLike
Pare mana sam? Alamat lengkapnya?
LikeLike
hiks….masih nyidam ke kelud 😦
LikeLike
Mas wiro atene ke kelud. Sampyan ajak ae mesisan
LikeLike
soale sik durung jelas timing e mbun kapan…nunggu selo ne 😀
LikeLike
Siap mengantarkan, sing penting gak barengan repot ae.he3
LikeLike
woke kang…mangke kontek2an maleh nek sido lho..
LikeLike
sepawon,,,,
miss u..
LikeLike
Pingback: RR : Inreyen Tiger ke Rangkah Sepawon on Monday | Touring, Adventure and Humanity