DR : Porong masih berduka setelah 6 tahun


miris.. sambil liat benderanya


Mendengar kata Porong, panjenengan pasti menganalogikan dengan semburan Lumpur Lapindo. Sejak dari pengeboran di akhir tahun 2005, saya sering lewat TOL Gempol-Surabaya, kalau ndak salah ingat, sumur banjarpanji terletak sebelah barat/kiri jalan TOL jika kita dari arah Malang. Dengan semakin membesarnya semburan, maka jalan tol pernah dibuatkan tanggul, pernah juga ditinggikan pada tahun 2006-an.

Kini, setelah 6 tahun, nasib warga yang “TERUSIR” dari tanahnya kini masih terombang-ambingkan oleh perusahaan Bakrie tersebut. Sisa 80% pembayaran ganti rugi masih belum dibayarkan.

Siang yang panas itu jam 10.00an, sekitar jalan raya Porong tidak begitu ramai. Mungkin karena, pemerintah sudah membangunkan jalan arteri baru pemecah kemacetan di jalan raya Porong.
Untuk menghindari kemacetan, saya untuk perjalanan PP melewati jalur Mojokerto, Mojosari, Krembung, Porong kemudian ke tempat tujuan di Kecamatan Tanggulangin.

Arteri baru Porong dengan Latar Belakang Gn. Arjuno


Hai Bakrie… Masihkah berniat menjadi Capres di tahun 2014??

This entry was posted in adventure, humaniora and tagged , , . Bookmark the permalink.

10 Responses to DR : Porong masih berduka setelah 6 tahun

  1. nararider says:

    kalimat terakhir kusuka……rampungkan dulu kewajibanmu bakrie baru jadi presiden. masalah porong saja tidak beres apalagi mau ngurusin negara

    Like

  2. archnine says:

    wkwkwkwk… awas BSH ne enek sing moco lho :p

    Like

  3. Aa Ikhwan says:

    masih berduka dan tetap semangat menagih janji2 penguasa

    Like

  4. Gogo says:

    miris, tmpt yg indah jd kek korban chernobyl gini..
    mg lekas terselsaikan, dan warga porong kmbl spt sdia kala..

    Like

Leave a comment