DR : Solo-Klaten lanjut pulang, Akar rumput bercerita tentang Kapitalisme Aqua, Edisi 6,habis

Hari ketiga Tour de Jateng. Setelah sarapan pagi di Hotel, perjalanan dilanjutkan ke arah Klaten. Jalanan Solo-Klaten lumayan lebar, sehingga walaupun rame, tidak terasa akan kemacetannya.

Kereta Uap Solo

Setelah menunggu sebentar sekalian nge-Ban alias ganti ban depan di depan Markas Kopassus, perjalanan dilanjut ke beberapa titik di kota Klaten.

Manarik sekali apa yang menjadi curhatan seorang petani yang sempat saya temui.
Sumber air yang saat ini menjadi milik Perusahaan Air Minum Mineral terkenal, dulunya merupakan sumber penghidupan bagi warga sekitar untuk keperluam minum, mandi dan terutama irigasi. Warga bukannya tidak pernah memprotes akan hal tersebut, namun uang bantuan Rp.25 juta per kelompok tani, dengan dalih untuk membuat sumur bor, mampu membungkam teriakan warga sekitar.

Ternyata, masalah tersebut tidak hanya di satu lokasi saja terjadi. Bahkan di daerah yang deket Alun-alun Klaten, warganya dengan keras menolak eksplorasi sumber air alami oleh perusahaan tersebut. Kalau warga menerima, maka sumber akan ditutup total, dan bahaya kekeringan sudah menghantui warga sekitar. ahh… Kekayaan alam Indonesia, akankah kekayaan kamu menjadi Kekayaan bagi SEMUA wargamu??

Setelah selesai melakukan kunjungan di Kebonarum.CMIIW. kami mampir buat makan siang dulu di sebuah warung Angkringan. Mantabb.. Lama sekali saya tidak menikmati masakan angkringan.

Selesai, perjalanan dilanjut ke arah Kediri. Jam 15.00 kita mampir di Masjid Jami Ngawi untuk sholat, sekaligus membetulkan switch rem yang sejak dari semalam bermasalah.

Dan, alhamdulillah. 17.30 saya sampai kembali di Kediri