Sayapun memelankan laju mobil ketika melihat keanehan pengendara motor di depan saya. Yang dibonceng kaki kirinya turun ke bawah, terlihat darah mengucur. Ya Allah, pasti yang dibonceng ini habis kecelakaan dan mau dibawa ke rumah sakit. saya masih belum berani menyalip, setelah beberapa menit kemudian bapak tua yang dibonceng bersandar ke pengendara di depan dan gubrakkkkk.. Astagfirullah, bapak tua itu jatuh ke aspal jalan raya Kandangan.
saya dan beberapa orang mencoba menolong, rencananya mau dinaikkan ke mobil saya, namun karena penuh barang akhirnya bapak tua tersebut dibawa pake angkot.
Dari peristiwa tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa : baiknya, jika membawa/mengantarkan orang sakit ke rumah sakit dengan memakai sepeda motor jangan sendirian. Karena ditakutkan yang kita bonceng tidak kuat/pingsan di jalan. Malah berakibat fatal jika jatuh.
Yang lebih bagus jika bisa dinaikkan ke kendaraan roda 4 atau ambulans.
dalam keadaat ndorurot , seperti ini & apa daya transportasi hanya ada motor , bonceng 3 menurutku halal *sementara 🙂
LikeLike
Timbang yg sakit jatuh kyk kejadian di atas
LikeLike
idem…
LikeLike
idem wess
LikeLike
akhirnya pripun ?
LikeLike
Dibawa ke rumah sakit pake angkot
LikeLike
Simoncelli yang ditandu sama 4 orang saja bisa jatuh lagi pas dibawa…
apalagi ini yang cuma boncengan…
ada bagusnya setiap menangani kejadian kecelakaan, jangan terburu-buru walau keselamatan tetap di prioritaskan.
LikeLike
Setuju
LikeLike
memang, lebih safety, kalo sikon gak memungkinkan ya minimal korban diapit pengendara dan seorang lagi di belakang sambil menahan. Biar konsen juga rider-nya, juga lebih terkontrol kondisi si sakit.
tapi kalo parah banget, sangat recommended pake R4…buat keselamatan korban..
LikeLike
Nggih mas. Baiknya begitu, namanya juga darurat.
LikeLike
Maka dari itu, bersabarlah, jangan terburu buru, ridhalah senantiasa dengan takdir Nya, dan jangan mengeluh terhadap Nya.
LikeLike