Keberadaan Traffic Management Center (TMC), memang dibutuhkan bagi mereka yang mempunyai mobilitas tinggi atau kesehariannya berada di jalan. TMC, membantu kita menghindari kemacetan, mencari jalan alternatif dan seabrek info tentang kondisi lalu lintas.
Ketika dulu (2004), naik Taksi Blue Bird di Surabaya, saya sempet kagum sama “sebuah panel LCD” yang menginformasikan jalur macet yang ada di Surabaya sono.
saya pun sempat juga dibuat kagum oleh Video Presentasi, Departemen Lalu Lintas Malaysia. wahh.. Malaysia canggih bener…
Dan, pernah saya mau membeli HT (handy talkie). hanya untuk sekedar mendengarkan info traffic/lalu lintas.
Dan kini, mulai muncul banyak informasi yang bisa kita akses. Bisa melalui akses Lewatmana.com, bisa via FB/Twitter dari TMC Polri, baik yang regional ataupun Nasional. Plus radio Suara Surabaya untuk masyarakat Jawa Timur
Namun, sulitnya akses dan keterbatasan penyediaan sarana dan prasarana bagi masyarakat, membuat mereka memiliki alternatif lain.
Yup, HP alias handphone. Alat komunikasi yang murah meriah ini (hampir setiap orang punya), seringkali dijadikan sarana untuk menggali informasi Traffic. Beberapa kali, saya melihat Sopir bus baik AKDP maupun AKAP, yang saling memberi informasi. Baik itu arus lalu lintas, kemacetan, penumpang, bus yang ada di depan/belakang trayeknya, posisi dia,dan sebagainya.
Tentu hal tersebut lebih membahayakan keselamatan khan?
Bagaimana, jika Organda bekerjasama dengan TMC Polri, dengan Perusahaan otobus (yang bisanya punya petugas checking di tiap perpal/tempat berhenti) untuk menggarap TMC ala bus?
Bus-bus yang beroperasi bisa dipantau posisinya lewat GPS/Google Latitude. Kemudian informasi tersebut, dipadu dengan data dari TMC Polri dan petugas check lapangan P.O. disajikan di sebuah layar LCD kecil di cokpit Sopir. Tentu akan sangat membantu bagi Sopir.
Sopir akan mengetahui jarak depan dan belakang dengan bus se-P.O. atau bus lainnya. Tahu daerah mana yang harus diwaspadai karena ada potensi bahaya/macet/hambatan. Tentunya ke-efektifan mendapatkan point akan semakin maksimal.
Bagaimana menurut anda?
sip
LikeLike
laporin aja kang tu supir bis, masa nyetir pake hape??
LikeLike
Ra popo. Aman kok :qiqiqiqi:
LikeLike
Jos
Gambar2 bis-nya mana nih 😀
LikeLike
Gak ada. Gak vulgar. Takut ada yg tersinggung.
LikeLike
dump truk mania aku
LikeLike
Walahdalah. Ati2 as patah.
LikeLike
mantep. seperti pengalamanku naik bus tunggal dara.dijalan sering telpon2an.berbagi info keadaan jalan.jadi kalo macet yg dibelakang langsung lewat jalan alternatif
LikeLike
Aq malah bus SK tah Mira mas.he3. Suwe ra Antar Propinsi.
LikeLike
bis-e bolo dewe….
LikeLike
Bis “K**** K***” kui.
LikeLike
KAWAN KITA…
wakakakakaka
LikeLike
Ssstttt…
LikeLike
tergantung supirnya juga, mau jeblosin temen atau ga
LikeLike
Makanya itu diperlukan sistim yg mengatur.
LikeLike
kalo bus macam ka*an ki*a/cen*ana/pus*a ind*h dikasi gps/google latitude/lcd buat mantau bakalan muahal biaya yang diterima penumpang, sejatinya itu sangat bermanfaat 😀
LikeLike
Iyo mas. Tambah larang. Lha bus elek2 ae jik mlaku. Opo maneh gawe tuku alat ngono.
LikeLike
melenggak-lenggok di jalanan karangkates sambil nelpon, “Tentreme wes tekan ngendi? 5 menit nang ngarep? Yo wes, ta’sikate pisan ae ben ora kebagian pisan !!” Brrruuuuuummmmm…
LikeLike
Pengalaman pribadi kang damhar?
LikeLike
wahhh…iki Supir BAGONG
utowo Mandala…hahahaha
LikeLike
Puspa Indah
LikeLike
ada juga yang menggunakan hape, dengan bantuan sesama kru PO dari jalur seberang, dalam dunia per-bus-an ada mandor PO di beberapa terminal, yang mengkondisikan bus PO tersebut,bagaimana bus didepan, kondisi traffic yang akan dilalui, berapa jarak waktu dengan bus depan, kondisi penumpang bus (point), atau ada juga kontrol yang kadang kala juga merangkap sebagai “mandor” sehingga tidak perlu.
istilahnya, nyari selah (sela), mengkondisikan jarak. semakin jauh bis di depan semaikn baik, kalo bis di belakang, sederhanannya, jauh depan, jauh belakang. berharap bisa mendapatkan point maksimal.
LikeLike
bis opo kuwi, dudu Sumber Sumberan kan 😀
LikeLike
Dudu kang tri.
LikeLike
cabut ijin trayek nantinya… 😛 hehe
LikeLike
Nitippppp artikel telat…
🙂
LikeLike
Oyi. Sik di kantor ntar tak buka’e via laptop di rumah.
LikeLike
wowww
http://uungferi.wordpress.com/2011/09/24/modifikasi-kreatif-tanpa-batas/#more-970
LikeLike
Monggo
LikeLike
bis AKAP emang lebih gila dari motor di Jakarta, kalo macet dan penjaganya (polisi) tidak ada ngeblong ngelawan arus…
LikeLike