Bengkel Resmi, nggak sekaligus tuntas


Pio ketika Touring ke Jombang

Pio ketika Touring ke Jombang


Beberapa minggu kemarin si PIO rewel lagi. Setelah bulan kemarin ganti Monoshock habis sekitar Rp.800ribu.

Pertama, rewel nggak bisa off, alias motor masih nyala, walau kunci kontak sudah di off kan, bahkan dengan tombol cut masih tetap saja menyala. Walhasil, saya mematikan dengan cara memasukkan ke Gigi 1, trus kopling dilepas dengan tiba-tiba. Tentu saja, semakin lama akan merusak jerohan mesin.
Selidik punya selidik ternyata kabel pemutus arusnya putus.

cut engine pio

cut engine pio


Kedua,saat servis kabel diatas, saya berkeinginan juga mengganti pack ring O tutup kamprat/blok Four. Sayang, saat itu barang seharga cuma Rp.5000,- ini kosong. So, pesan dulu. Setelah dapat, biar nggak ribet pasang sendiri.
block four Scorpio

block four Scorpio


Ketiga, Elektrik starter mati total. walhasil, kaki ini sempat jempor juga kalau tiap starter harus pakai kaki. Nggak masalah kalau saya bawa si Winner yang nggak membutuhkan energi banyak buat mengengkol. Menurut mekanik kepala, kerusakan diakibatkan bendix. Okey, saya pun harus memesan kembali parts seharga Rp.60.000,- ini. Lah, seminggu kemudian ketika dipasang, kok yo rung isoo?? Pusing..
Karena, malas akhirnya baru seminggu kemudian motor saya masukkan bengkel resmi, dengan pendaftaran baru lagi saja. Ternyata, kali ini setelah di check, kerusakan terjadi di tombolnya. Ya wes, ganti lagi, keluar uang Rp.60.000,- lagi..

Tentu saja, hal tersebut membuat saya sedikit dongkol. Bukan karena rusak melulu, namun karena : mengapa saya harus bolak-balik ke bengkel resmi? Dari analisa yang beberapa kali sampai ketemu parts yang aslinya sudah waktunya diganti, sampai harus pesan dulu. Beberapa kali saya harus mencancel jadwal keluar kota. Mesisan ngono loh karepku..
Bisa jadi, saat saya datang pertama, kerusakan belum terdeteksi. Sadar diri juga, dengan tidak menyalahkan 100% ke pihak bengkel.

Memang sih, seiring dengan naiknya populasi motor, maka beban montir alias mekanik dan bengkel akan semakin bertambah. Apalagi itu bengkel resmi. Yang notabene, jumlah bengkelnya bertambah sedikit, beda dengan pertumbuhan salesnya. Jelasnya tingginya nilai Sales belum diimbangi dengan naiknya kuantitas dan kualitas layanan Service dan Sparepartnya.

lampu kota, ganti dari 5 watt putih ke 10 watt kuning

lampu kota, ganti dari 5 watt putih ke 10 watt kuning


I still love riding my Scorpio..
Salam Kalajengking!!

This entry was posted in kritik, scorpio, yamaha. Bookmark the permalink.

11 Responses to Bengkel Resmi, nggak sekaligus tuntas

  1. teaser says:

    emang begitu mas kalo di beres…dulu waktu sy punya scorpio (scorpio p), waktu itu yg punya scorpio masih jarang….sy servis di TJ, hasilnya ndak karu2an…selang bensin sobek, pasang air scoop terbalik dan knalpot nembak2 (itu juga sy sudah ngasih tip sama mekaniknya)…trus sy bawa ke bengkel langganan di depan mojoroto indah akhirnya ok….
    habis itu kalo di beres ambil jatah olinya saja (waktu itu dapat 12 botol)…
    sy juga pengalamn nggak mengenakkan di beres yamaha di joyoboyo…

    Like

  2. andhi_125 says:

    walah, padahal brand jepun kok ya masih kayak gitu yo??? apalagi merk selain the big four….
    sik–sik– velg-e ganti maneh ta mas??? kayak-e seblumnya pake ruji asline….lebih manteb emang pake ring 17 plus lebar..

    Like

  3. asmarantaka says:

    cara2ne wes crot di dalam ki lom bar wes dicabut sek..jan2..ngk enak rasane..wkwkkw

    Sedikit Mengenal Helm Simpson Bandit….

    Like

  4. karis says:

    Salam kalajengking mas…

    Like

Leave a comment