Beberapa kali sering berkunjung ke Petilasan Sri Aji Joyoboyo, namun ada sebuah situs yang terletak 10 kilometer arah selatannya belum pernah saya hampiri. Situs tersebut bernama situs Arca Totok Kerot. Terletak di jalur antara Simpang Lima Gumul dengan kecamatan Pagu. Dipinggir jalan dan dikitari oleh persawahan Desa Bulusari, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Selasa kemarin, ketika sehabis beli sepatu futsal di Kediri, saya sempatkan mampir sebentar di situs sejarah ini.
Situs yang konon jelmaan seorang Putri tersebut terletak pada koordinat : S7.798020 – E112.070270. Menurut legenda setempat (dari blog ini http://sebuah-dongeng.blogspot.com diceritakan sbb: ).
Mengenai siapa sebenarnya Totok Kerot, dalam sebuah cerita rakyat yang terkenal di
Kabupaten Kediri arca tersebut adalah penjelmaan puteri cantik dari seorang demang di Lodoyo, Blitar. Yang ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya.
Karena tak mendapatkan restu orang tua, sang puteri nekat datang ke Kediri dan terlibat peperangan dengan pasukan dari kerajaan, dimana dikisahkan kemenangan akhirnya berpihak kepadanya. Sebagai tuntutan atas kemenangannya, sang puteri berkeras ingin ditemui oleh Sri Aji Jayabaya, dimana apabila keinginan tersebut tak dikabulkan dia akan membuat onar.
Tuntutan sang puteri terkabulkan, dimana saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan keinginannya untuk diperistri. Namun Sri Aji Jayabaya bersikukuh menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Sri Aji Jayabaya mengeluarkan sabda dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto, hingga akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa.
Masih ada legenda tentang Arca Totok Kerot yang lain. Legenda ini masih berkesinambungan dengan legenda diatas, bahkan lebih heboh daripada legenda berpindahnya Arca Ganesha Boro. Disebutkan bahwa Arca Totok Kerot pernah dipindah dari tempat asalnya dan diletakkan di Alun – Alun Kota Kediri. Hanya dalam waktu semalam, Arca Totok Kerot tidak betah akan tempat barunya. Arca Totok Kerot mulai menyusun rencana melarikan diri.
Pada tengah malam, tiba – tiba saja terkumpulah tujuh ekor sapi dan dua ekor gajah di alun – alun. Kesembilan hewan tersebut lalu menarik Arca Totok Kerot menuju Dusun Bulupasar, tempat asal sang arca. Karena Arca Totok Kerot teramat sangat berat (seperti legenda nomor dua), hanya beberapa meter saja, kesembilan hewan tersebut tidak kuat menarik arca dan meninggal karena kecapaian.
Paginya, melihat Arca Totok Kerot telah berpindah tempat dan adanya hewan – hewan tak bernyawa disekitarnya, akhirnya pemerintah memutuskan untuk mengembalikan lagi ke tempat asalnya. Legenda ini dipercaya terjadi sekitar tahun 80’an, berselang beberapa tahun semenjak Arca Totok Kerot diketemukan.
Pertamaxx
LikeLike
pertamax
jadi tau nih
LikeLike
kalah start..qiqiqiqi
LikeLike
kok ada kembarannya Om Wir, Bang Bons disana yah??…xixiixx..kaburr sek ah
LikeLike
qiqiqiqiqi
LikeLike
asuem kecut….wekkk
LikeLike
nek legenda ne mak erot, yo opo?
LikeLike
Gak ruh. Golekono dewe nda.
LikeLike
weleehh
mbahas totok kerot
LikeLike
Ruh tah? Engko gek2 ra tau ruh.
LikeLike
Aji jayabaya kok gak mau totok kerot kenapa ya? Kurang ayu tah? Kikikik
LikeLike
Wah.. Pdhl arek Blitar ayu2 loh pak.. Nyapo yo?
LikeLike
boxnya kemana masbro? bukannya kapan hari dipasang di pionya?
LikeLike
Disimpen. Ntar klo touring ae dipakai.
LikeLike
blitar-kediri kan yo ra iso dibilang cedek 🙂
touring juga toh..
LikeLike
toto kerot dulur mbi mak Erot ra ? 😛
LikeLike
Hush..
LikeLike
pantesan emoh.lha putrine koyo ngono…hihihi
LikeLike
ooo..cuma ngertine istilah Totok Kerot itu digunakan pas ngilokno wong sing rupane elek
LikeLike
Wah sy malah baru tahu
LikeLike
Jaraknya cuma 2 Km kok dari Petilasan joyoboyo 😀
Saya juga minta tolong untuk tulisan dibawah tolong kasih link sumbernya ya mas,
Hehehhee, itung – itung sebagai upah nulis 😀
Thanx, nice blog !!
LikeLike
Oke..
LikeLike
ane pernah ksna… Temptnya panas, d ladang tebu
jheren.wordpress.com/2011/03/11/king/
LikeLike
Iya mas di tengah sawah nih lokasinya.
LikeLike
mas…. sy dari tuban… kalo mau ke petilasan Sri Aji Jayabaya… rutenya kemana ya… setidaknya kalo sudah sampai kota kediri ambil jalur/rute kemana? pengin ziarah nih ceritanya…. trims.
LikeLike
Udah tahu ya kalau ke arah kediri? Okey, klo dah di kediri kota. Ambil arah ke pare/malang. Setelah sampai kantor bupati kediri, ambil arah kiri/utara. Lurus saja, ntar tanya orang arah ke Pagu/pamenang/ petilasan sri aji joyoboyo.
Atau kontak saya via sms/tlp dulu. Nanti saya arahkan jalan tercepat.
Semoga, ada waktu buat bikin artikel tersendiri. Nanti malam insya Allah tak buatkan artikelnya.
LikeLike
Dari tuban ke babat-kedungpring-ploso,jombang-jombang-pare. Dr arah pare ambil arah papar, ketemu perempatan Bogo, ambil kiri ke arah pagu. Sampe pagu tanya ke arah petilasan Joyoboyo. Itu jalur tercepat.
LikeLike
Pingback: Totok Kerot (Pare/ Kediri); Dwrapala Wanita yang Kesepian.. – according to laurentia dewi