Mbratherhood ke Cemara Sewu dan Sarangan #2, Road Captain mbah Bonsai

Pagi, hari kedua Kopdar, saya pribadi agak terganggu, hal ini dikarenakan sakit anyang-anyangen alias kandung kemih turun (gak mbois blas), mungkin ini akibat balapan sama bro Azizy kemarinnya. Untung ada simpanan karet gelang di bracket GPS. 😳

Setelah mandi pagi jam 5.30, saya,mbah Wir, Jahe, Mig, Pak Dar, Ridertua ngobrol di halaman depan rumah bro James Bons. Suasana asri pedesaan sangat terasa, hawanya segarrr sekali. 🙂 Pagi itu, bro Robert parno alias mas Catur datang. wih, nekad bener. Bro Robert parno ini adalah salah satu komentator area Jatim, rencananya beliau mau ikut rombongan kemarin, namun karena kecapekan akhirnya brother satu ini menyusul ke Ngariboyo. Bro Amamoto dan temannya ,yang asli Kebonsari, Madiun juga datang, tambah rame nih.

halaman rumah bro james bons

Setelah acara foto-foto dan cuci motor (bro Azizy dan sevi),

Cuci motor hot boy,ahihihi..

seperti biasa kita makan dulu. Acara dilanjutkan menuju ke cemoro sewu dengan mbah Bons sebagai road captain. Sempat beberapa kali berhenti untuk menikmati pemandangan pegunungan Lawu. Subhanallah, indah sekali ciptaan Allah.

Acara makan jagung bakar dan cilok pun menjadi acara lanjutan di rest point Cemoro sewu. Kita disuguhi atraksi stoppie, burn out dll dari rider yang semangatnya nggak pernah habis alias penunggu warung DOHC alias bro Azizyhoree. si Cesi alias CS-1 mbah Wiro yang menjadi korban disiksa oleh Aziz. Selain itu juga, bro darmawan, Mbah Bons dan teman-teman lain berkesempatan menjajal performa si Paijo aka CBR 150.

mbahas motor siapa yang akan di burn out

 

@telaga wurung

Setelah sholat dhuhur, alhamdulillah rombongan kedua dari Jogja datang, pak kepala suku aka mas Hadiyanta bersama istri, Kilau Biru, bro Moko, Adhanihoree dan si imut Mercon C. Acara pun berlanjut sampai agak sore. Setelah puas istirahat, rombongan menuju ke Sarangan, namun rombongan shift 1 dari Jogja yaitu Bro Martini, Jahe dan Mig pamit duluan untuk balik ke barat. Ati-ati bro, semoga selamat sampai tujuan.

@sarangan

Mbah Bons melewatkan rombongan melewati jalan lama yang ekstrem turunannya, wihh.. sipppp!!! Alhamdulillah, tidak ada insiden dalam melibas jalur ekstrem ini. Rombongan benar-benar menikmati suasana Telaga Sarangan sore itu, sampai-sampai bro Darmawan, Mercon, Azziy dan yang lain sempet tertinggal.

Telaga sarangan

Sarangan alias Telaga pasir

Perjalanan pulang ke rumah mbah James Bons sudah disambut gelap. Ada insiden  yaitu mbah Wir dkk tertinggal oleh rombongan di tengah belantara hutan yang gelap. Road captain’e mbandang ae.wakakakak…. untung mbah Wiro nggak digondol kuntilanak.:mrgreen:

Setelah ishoma, rombongan berencana mau bergadang ke alun-alun Magetan, tapi kok podho tepar kabeh ngono?? ditambah lagi pak Rider tua yang harus sampai sewa tukang pijet. Benar-benar perjalanan yang melelahkan. dalam suasana tidur, sempet denger suara bahwa Horee bersaudara (bro Azizyhoree dan adhanihoree) mau pulang malam itu juga, gendeng.. ra kesel tah rek?. Ternyata paginya setelah dikonfirmasi, mereka jadi pulang ditemani bro Moko. Benar-benar semangat anak muda.

penampakan ridertua yang pijet dan mbah wir yg kecapekan

Pagi hari yang kembali cerah di kota Ngariboyo nan sejuk dan asri. Sempet mergoki CS-1 yang radiatornya harus ditali dengan kawat jemuran.ahihihi..

CS-1 rewel lagi

Setelah Sholat, mandi dan makan, sekitar jam 09.00 rombongan pamit kembali ke rumah masing-masing. Mas Hadiyanta beserta istri, Mercon, Kilau biru menuju ke Jogja. mbah Wiro, rider tua, sevi dan robert parno melaju ke Trenggalek. Saya dan bro Dramawan menuju ke Maospati untuk kemudian berpisah, saya mampir rumah Madiun dulu dan mas Darmawan menuju ke Bojonegoro.

sebelum pamitan

Terima kasih kepada mas Muhsin Riyadi aka Mbah James Bons dan keluarga yang telah sudi direpoti oleh kami. Benar-benar rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat indah saya rasakan selama kopdar Akbar ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan mbah Bons dan keluarga.

Setelah meneruskan tidur selama 5 jam di rumah Madiun saya kembali melaju ke Kota Pare. Wihh, Caruban-Nganjuk macet total!! terpaksa si Scorpio melibas jalan makadam di jalur Caruban-Nganjuk. Biar nggak kena macet, akhirnya saya belok melewati jalur Loceret-Banyakan-Kediri.

bukan bebek saja yang srunthulan, bus juga

Sempat mampir di RM.Wong Solo kediri untuk bertemu kakak dan menikmati Babak 1 piala AFF. Selain itu, WIN saya juga sudah nangkring di parkiran. Seperti apa penampilan si WINner setelah dioperasi?? tunggu artikel selanjutnya…