Orang Desa Bicara tentang Safety Riding


Saya                : Eh, pak lurah, silahkan pak ngopi.

Paklurah          : Dari mana mas? Kok kayaknya rapi bener.

Saya                : Habis liat motor cross di Pasar Njoyo pak.

Paklurah          : Oh, itu. Tadi saya juga liat.

Obrolan mengenai motor cross pun mengalir antara saya, om saya, pak lurah dan beberapa warga. Nggak tahu sapa yang memulai, tiba-tiba obrolan berubah topik tentang Safety Riding.

Sosialisasi Sfety Riding di Malang 2007

Sosialisasi Sfety Riding di Malang 2007

Paklurah          : Saya itu mas, kalau mau nyalip motor, pikir-pikir dulu. Apalagi kalau yang nyetir ibu-ibu.

Saya                : Lha kenapa pak?

Paklurah          : Ibu-ibu kalau ngemong anak kecil atau habis belanja, mesti nyetirnya pelan sekali. Udah gitu di tengah lagi. Beloknya nggak pakai sein, main potong saja.

Warga A          : Inggih pak, apalagi kalau musim panen. Wah, orang-orang yang naik sepeda itu kalau belok suka nggak liat-liat.

Warga B          : Wahhh… anak-anak SMP itu juga gitu. Naik sepeda berjajar 4, sampai jalannya habis dipakai sendiri.

Om                  : Lha karena itu, motor kok spionnya 1. lha apa nggak berbahaya itu, kalau tiba-tiba di belakang ada yang motong juga.

Paklurah          : Sekarang memang harus lebih hati-hati di jalan.

Om                  : Jelas itu pak, sekarang bayangkan saja. 1 hari dealer itu sudah jual berapa unit? Tambah ramai jalanan.

Paklurah          : Siapa saja sekarang bisa membeli motor, tapi ya itu. Prasarana jalannya tetap, malah-malah jalannya semakin lama semakin hancur.

Warga B          : Lha di surabaya khan rame juga tho pak?

Om                  : Memang ramai, tapi kesadaran berlalu lintasnya tinggi. Jarang ada kecelakaan.

PakLurah         : Kecelakaan itu rata-rata/kebanyakan diakibatkan jalan yang rusak. Kalau prasarana jalan memadai, mungkin itu bisa mengurangi angka kecelakaan.

Warga A          : Anak muda sekarang, jalan rusakpun maunya ngebut saja. Jadi ngeri..

(saya lebih banyak diam untuk mendengarkan uneg-uneg tetangga tentang Safety Riding).

Ternyata warga desa di sekitar rumah juga melek akan Safety Riding. Mereka juga menyadari, bahwa prasarana jalan yang jelek bisa membahayakan pengendara. Bagaimana Pemerintah, apa masih mau jalanannya dibikin banyak lubang neh??

Warung kopi adalah sarana komunikasi yang sangat efektif di pedesaan, karena disitulah sarana berkumpulnya warga. Sarana saling sosialisasi warga. Info tentang apapun akan sangat mudah menyebar dan menimbulkan effect yang besar, termasuk juga info tentang motor.  Warga desa, tidak seperti kita, yang tiap hari bisa mengakses informasi lewat internet.

Sudah waktunya, warung dijadikan sarana sosialisasi tentang safety riding. Sapa tahu juga bisa dijadikan sarana membentuk Opini Publik ATPM  buat promosi suatu produk motor!. Lha wong tetangga saya sajabelum ada yang tahu tentang Honda New Mega Pro dan Yamaha Byson kok.

Gimana para sales??

This entry was posted in humaniora, transportasi. Bookmark the permalink.

21 Responses to Orang Desa Bicara tentang Safety Riding

  1. Darmawan says:

    Wah warung tuh pusat segala info : politik hiburan, dll, di bjn ada warkop “porak poranda” full gosip rondo kempling hahaha

    Like

  2. az147r says:

    apalagi para alay klo pulang sekolah,behhhh…..ngeri. Klo jaman dulu damai,rame2 bareng pakai sepeda bonceng pacar xixixi…..

    Like

    • touringrider says:

      kangen liat pemandangan spt itu mas bro.. seringkali kalau touring ke Trenggalek/tulungagung masih bisa liat anak sekolah SMU yang naik sepeda onthel..
      Cantik2 kok naik onthel, eman2.. sini tak boncengin.qiqiqiqiq

      Like

  3. Maskur® says:

    Alhamdulillah kalo gitu
    aku juga kemari dengar beberapa hal

    Like

  4. shu_enk says:

    Mbak’e yg sosialisasi mantep eui… 🙂

    Warung Emng temptnya Gado-Gado (macam2 Obrolannya… :D)

    Like

  5. @shuenk/mas sugeng : yup bro, tp itu dah tahun 2007 kemaren. Nggak tahu skr apa masih ada.

    Like

  6. Anonymous says:

    sorry OTT

    Warga B : Lha di surabaya khan rame juga tho pak?

    Om : Memang ramai, tapi kesadaran berlalu lintasnya tinggi. Jarang ada kecelakaan.

    PakLurah : Kecelakaan itu rata-rata/kebanyakan diakibatkan jalan yang rusak. Kalau prasarana jalan memadai, mungkin itu bisa mengurangi angka kecelakaan.

    nahkan? benerkan? ternyata betul di jabodetabek memang tidak ada kesadaran tinggi dan disiplin, makanya kemacetan dimana2, nerabas lampu merah, berhenti melewati garis putih, belok tanpa sein, gembar-gembor lampu nyala pada siang hari, hehehehehe itu semua sudah dipraktekkan dan sukses di surabaya dan malang

    Like

    • touringrider says:

      mungkin..hehehe..

      di malang dan di Surabaya, walau ngebut dan kenceng2 tapi kayaknya jarang ada kecelakaan. tp kemarin di waru ada yg tersenggol bus ya? inna lillahi, sampai meninggal gitu.

      Like

  7. blognyamitra says:

    Safety First !!! 🙂

    Like

  8. dismas not dimas says:

    Warga B : Lha di surabaya khan rame juga tho pak?

    Om : Memang ramai, tapi kesadaran berlalu lintasnya tinggi. Jarang ada kecelakaan.

    PakLurah : Kecelakaan itu rata-rata/kebanyakan diakibatkan jalan yang rusak. Kalau prasarana jalan memadai, mungkin itu bisa mengurangi angka kecelakaan.

    Kalau kita belum pernah merasakan lalin di Surabaya, kesannya memang di Surabaya itu sadar lalu lintas n safety riding.

    tapi begitu saya merasakan sendiri tinggal di Surabaya mulai taun 2009, beuh, lalin di sini kadang kejam… banyak yang naiknya bikin emosi, ( mungkin juga saya yang mudah emosi, xixixi 😀 )

    Like

  9. didesa ncen lucu mas… ak pake protektor malah diguyu i… wis2 anak muda jaman sekarang…..hehe

    Like

  10. Bali hotels says:

    Terima kasih atas informasinya, memang sekarang banyak sekali peledakan motor dan mobil sampai-sampai ada pelebaran jalan sampai halamannya rumah sempit yang pinggir jalan itu. Bagaimana ya? pemerintah belum ada penanganan jakarta saja juga sering macet, surabaya juga macet, bali juga. Jadi hati-hati dalam berkendara.
    Salam kenal 🙂

    Like

Leave a reply to touringrider Cancel reply