Kota Bukit (Touring ke Perbukitan Trenggalek)

Senin kemarin, saya ingin mencoba kembali berNostalgia ke jalur selatan dan menikmati kota-kota di bagian selatan Jatim .Kalau bulan Juli kemarin nostalgia lewat jalur Malang-Blitar. Sekarang gantian melewati jalur Tulungagung- Trenggalek dan menikmati suasana kota Trenggalek.

 

Trenggalek

Setelah isi BBM dan makan pagi, sekitar jam 11-an melengganglah saya dan teman saya menuju ke Trenggalek. Jalur yang dilewati adalah jalur trabasan/alternatif : Plosoklaten-wates-Kras(kediri)-Ngantru-Karangrejo-Kalangbret(Tulungagung)-Durenan-Bendorejo-Pogalan-Pule-Tugu(Trenggalek).

Jalur yang menantang dimulai setelah masuk ke arah kecamatan Pule. Daerahnya perbukitan, di Area perhutani di Kecamatan Pule dan Tugu ini akan digunakan sebagai areal kerjasama dengan perusahaan, sehingga kita perlukan survey untuk kesiapan lahannya. Jalurnya menantang, mirip ketika saya touring ke Bromo via Pasrepan dengan bro WSP dan Azizy. Pohon cemara ada di sebelah kanan dan kiri jalan, terlihat beberapa kali jurang yang menganga dengan lembah-lembahnya.  Karena terbius hawanya yang dingin, maka kita istirahat dulu di puncak sebuah bukit, persis di pinggir jalan. Subhanallah.. view landscape yang indah.

Sejak perjalanan memasuki kota Trenggalek, terhampar pemandangan areal persawahan yang dilatar belakangi oleh deretan pegunungan kapur. Yap, Trenggalek adalah kabupaten di Jatim yang “banyak gedung bertingkatnya“.hahahaha… Sejauh mata memandang, horizon pandangan selalu dihadang oleh perbukitan kapur yang menjulang tinggi. Inilah suasana pemandangan berbeda dari kota Trenggalek yang saya suka.

Setelah hampir 5 jam survey areal perhutani di Kecamatan Pule dan Tugu, kita mampir dulu di warung Sri Rama yang terletak Jl.Raya Kendalrejo,Durenan (warung ala sopir). Weh, gak nyangka warungnya diapit oleh sungai tepat di sebelahnya, dan gak nyangka juga, sambel bawangnya puedezzzzzz polll.

Di jalan raya Trenggalek, Durenan ini, kita juga bisa menjumpai banyak kios yang menjual makanan khas Trenggalek yaitu Alen-alen dan keripik tempe (kayak di sanan,Malang).

Di dua kecamatan tersebut, motor yang terlihat hampir 90% adalah Moped, dengan merk Suzuki. Baik Shogun, maupun Smash.

Pulangnya, nyetirnya pelan-pelan dulu karena ada penampakan yang bening-bening khas Trenggalek.. Disinyalir bisa dibuat oleh-oleh pulang. 😛